- TOTABUANEWS.COM-MINAHASA- Wakil Ketua DPRD Sulut Wenny Lumentut menggelar acara 40 hari untuk mengenang meninggalnya tiga atlet paralayang yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Dihadiri ratusan pengunjung dan beberapa komunitas paralayang di Indonesia , acara di awali dengan ibadah bersama di bukit Tetempangan, Manado Skyland, Koha. Sabtu (10/11) sore.
Selain itu ada juga atraksi atraksi tabur bunga di udara, juga di perbolehkan untuk terbang gratis bagi seluru warga sulut yang mendaftar (tandem) di langit Bukit Manado Skyline.
Kepada Wartawan Wenny Lumentut. SE, menjelaskan dunia paralayang di Sulawesi Utara (SULUT) berkembang sangat pesat dibawah kendali Almarhum Frangki Kowaas, Glen Mononutu dan Petra Mandagi.
“Dunia paralayang di Sulut berkembang pesat dibawah kendali mereka ini, dan acara ini diadakan untuk mengenang mereka agar supaya dunia tahu orang yang baik-baik ini terus dikenang,” ungkap
Dirinya juga menjelaskan bahwa atas jasa mereka pemerintah Sulut sudah memberikan tanda penghargaan sebagai pahlawan pariwisata sulut, sebab diketahui bersama bahwa program pemerintah provinsi sulut adalah mengembangkan dunia pariwisata yang seluas-luasnya.
“Agar supaya roda perekonomian di Sulut dapat berputar dan ini terbukti dari kehadiran turis turis asing mancanegara, terutama turis dari china yang notabennya tahun 2018 ini akan membludak menjadi 500.000 orang yang berkunjung ke sulut,”
Ketua DPD Partai Gerindra Sulut ini juga mengungkapkan dengan diadakannya acara ini dunia pariwisata di Sulut dapat menumbuhkan atlet-atlet yang baru sekelas Frangki Kowaas, Glen Mononutu dan Petra Mandagi (mereka almarhum).
“Semoga apa yang mereka baktikan kepada daerah ini dapat membawa berkat untuk kelangsungan perekonomian yang ada di sulut,” tutupnya
(Dvd)