TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Alat musik tradisional Suku Mongondow, Rambabo, menjadi bukti tingginya musikalitas seniman Mongondow tempo dulu.
Tidak sembarang, alat musik yang terbuat dari bambu, senar, dan tempurung kelapa ini, harus dimainkan berdasarkan tingkat perasaan pemainnya, karena tidak memiliki not, dan hanya menggunakan satu senar.
“Iya, memang perlu mengikuti suasana hati. Harus memerlukan musikalitas tinggi untuk menghasilkan harmonisasi yang indah,” kata Budayawan Mongondow, Chairun Mokoginta, eksklusif kepada Totabuan.News, Selasa, (26/02/2019).
Dijelaskannya, Rambabo adalah alat musik yang digesek, dan memiliki dua bagian.
“Dia (Rambabo), harus digesek menggunakan Rorarag. Rambabo biasa dimainkan mengiringi Odenon,” jelasnya.
Terpisah, salah satu pencinta musik etnik, yang tergabung dalam grup Etnik Gorontalo, Baim Alpino mengaku terpukau dengan Rambabo.
“Kami memang ada rencana memasukkan Rambabo ke dalam salah satu alat musik yang kami gunakan. Salah satu personil kami, rencana akan menggunakannya, karena kebetulan, dia merupakan orang Kotamobagu,” ujarnya.
Dirinya mengaku, mengapresiasi dan sangat suka dengan Rambabo. “Ini keren. Tidak sembarang orang bisa membuatnya. Seniman tradisional suku Mongondow memang keren,” pungkasnya.
Peliput : Neno Karlina