TOTABUAN.NEWS, BOLMONG – Belum lama ini kita di gemparkan dengan tragedi kemanusiaan yang menimpa para penambang di BUSA bakan, puluhan penambang jadi korban. Kini kejadian yang sama terjadi lagi di lokasi tambang bakan. Informasi yang dihimpun Totabuan News, satu penambang tewas karena terjadinya longsong di salah satu lokasi tambang Bakan jumat (26/4/2019) tadi.
Penuturan warga setempat, korban dan dua orang saudaranya berangkat ke lokasi petambangan di bakan pada pukul 03 : 00 WITA, Perisitiwa na’as itu bermula pada Pukul 04 : 00 WITA, diamana saat itu korban terlebih dahulu masuk ke dalam lubang galian tambang sedalam 3 meter, untuk mengumpulkan material tambang (Batu Rep). “Selanjutnya, korban memanggil salah satu saudaranya untuk turun membantunya mengumpulkan material tambang. Tidak lama ketika korban hendak memanggil saudaranya untuk membantunya, terdengar suara pergerakan material dari atas lubang, saudaranya yang masih diluar; Terus hendak meamnggil dengan keras agar korban cepat keluar dari dalam lubang. Tapi nasib berkata lain, beberapa saat setelah itu longsor terjadi, korban masih hendak memegang kaki saudaranya, saat longsor berikutnya genggaman korban di kaki saudaranya sudah terlepas dengan posisi badan terlentang dan kondisi yang sudah sangat lemah hingga akhirnya korban menghembuskan nafas terkahirnya,” ujar salah satu warga Bakan.
Diketahui korban yang meninggal berinisial WM alias wan warga desa Tabang Kotamobagu Selatan.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Abdul Latief, menyatakan bahwa, prihatin dengan kejadian tersebut. ”DLH hanya sebantas mengantisipasi kerusakan lingkungan, untuk kegiatan tambang ilegal itu ranahnya hukum,” kata Latief.
Lanjutnya, himbauan dari pemerintah daerah (PEMDA) bolaang mongondow sudah sering disampaikan. “Ini semua harus berangkat dari kesadaran diri dari masyarakat mengenai dampak bahaya dari lokasi pertambangan tersebut,” tutup Latif.
Peliput : Yogi Mokoagow
