TNews, AMPANA SULTENG – Angka kecelakaan kerja pada sektor kontruksi di wilayah Kabupaten Touna masih cukup tinggi. Untu itu pemerintah Daerah (pemda) Kabupaten Tojo Una Una terus melakukan upaya dan menjaga serta menekan angka tersebut.
Dalam upaya menekan angka kecelakaan kerja tersebut, Pemda Touna melaksanakan sosialisasi keselamatan kerja yang dilaksanakan Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa Sekrertariat Pemda Kabupaten Tojo Una Una ujar Rabu (18/09) tadi.
Sosialisasi dibuka langsung oleh bupati Touna Mohammad Lahay SE MM. Bupadi dalam penyampaiannya, bahwa berdasarkan rilis dari BPJS Ketenaga kerjaan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir angka kecelakaan kerja masih cukup tinggi.
“Pada tahun 2018 mencapai 173.105 kasus kecelakaan kerja dari angka tersebut kecelakaan kerja pada sektor konstruksi menempati posisi tertinggi pada angka kecelakaan kerja yaitu mencapai 32% atau sekitar 55.394 kasus kecelakaan kerja,” jelas Bupati.
Tingginya angka kecelakaan kerja pada sektor konstruksi tersebut diakibatkan beberapa faktor. “Diantaranya budaya keselamatan kerja yang masih rendah, komitmen pelaksanaan K-3 kontruksi yang belum ditegakkan, serta kurangnya tenaga ahli maupun petugas K-3 yang memiliki kompetensi,” tuturnya.
Lanjut Bupati, sebagaimana amanat undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar pelaksanaan mengutamakan keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan. “Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi seluruhnya mengamanatkan tentang penerapan keselamatan kerja konstruksi diantaranya peraturan pemerintah nomor 29 tahun 2000 tentang penyelenggaraan konstruksi dan perubahannya,” jelas Bupati.
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Olehnya Pemerintah Kabupaten Tojo una-una berupaya secara optimal memenuhi amanat peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan berkomitmen untuk menyelenggarakan keselamatan kerja konstruksi pada setiap tahap kegiatan konstruksi.
Peliput : Dales