TNews, KOTAMOBAGU – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Jufri Ngandu, melalui Kepala Bidang Pengendalian Hasriati Assih, mengatakan, angka kelahiran anak di Kotamobagu mencapai level 2,6. Hal ini diduga, karena Kotamobagu merupakan pusat kegiatan di BMR.
“Hampir semua atau lebih banyak masyarakat mempunyai lebih dari 2 anak, kami akan genjot lagi bagaimana supaya angka kelahiran di kotamobagu bisa menurun dengan program KB,” ujarnya, Kamis, (19/09/2019).
Menurutnya, untuk mengurangi angka kelahiran dan perlu adanya sosialisaai sebagai upaya pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
“Sasaran yang kami akan tembak yaitu remaja atau kawin mudah karena itu juga paling banyak memicu, laju pentumbuhan penduduk. Jika dibandingkan tahun lalu itu levelnya masih sama dengan tahun ini yaitu di level 2,6,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Kotamobagu sebagai kota model jasa, tentunya menjadi tempat berkumpulnya banyak orang dari luar daerah. “Kan lapangan kerja juga turut memacu laju pertambahan penduduk di dalam maupun yang dari luar kotamobagu,” jelasnya.
Untuk menekan itu, lanjutnya, pihaknya langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program KB. “Yah itu, salah satu upaya yang kami malakukan tentunya pelayanan langsung ke masyarakat terkait program KB. Disamping itu juga ada beberapa desa mencanangkan tentang kampung KB sebagai upaya untuk menekan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk,” pungkasnya.
Neno Karlina
