TNews, KOTAMOBAGU – 25 Anggota DPRD Kota Kotamobagu periode 2019 – 2024 telah dilantik pada 10 September belum lama ini. Dari 25 legislator itu, tak dipungkiri ada sosok yang punya umur paling tua dan paling muda. Mereka adalah Sukardi Sugeha dari Partai Demokrat dan Fachrian Mokodompi dari Partai Golkar.
Sukardi Sugeha menyandang status sebagai sosok paling tua dalam struktur anggota DPRD Kotamobagu terpilih periode 2019-2024. Umurnya saat ini sudah menginjak 75 tahun. Pria kelahiran 6 juli 1945 rupanya beralatar belakang seorang pensiunan birokrat. Ia terangkat PNS pada 1972.
Awal karirnya bertugas di Kantor Gubernur pada 1981, sebagai kabag pemerintahan, pembantu 1 bidang oprasional dinas PDK Provinsi Sulut. Selain itu, pria yang memiliki 3 orang anak dan 3 orang cucu ini, semasa bersatus seorang PNS pernah ditugaskan sebagai kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo pada 1990 sampai 1996.
Karirnya di PNS berakhir 1999 sebagai inspektur pembantu bidang kesejateraan sosial inspektorat Provinsi Sulut.
Dan kini meski sudah dia usia 75 tahun, jiwa pengabdian Aki (sebutan untuk Sukardi Sugeha) kepada masyarakat, masih melekat. Bersatus sebagai anggota DPRD Kotamobagu, Aki siap memperjuangkan kepentingan rakyat Kotamobagu.
Sementara itu, anggota DPRD Kotamobagu terpilih yang punya umur paling muda adalah Fachrian Mokodompit. Berkelahiran 08 Februari 1991, Fachrian adalah aleg muda dua periode dan masih berstatus single.
Politisi muda peraup suara terbanyak dari partai Golkar dapil III Kotamobagu Barat, pada Pileg 17 April 2019 lalu ini, diamanahkan menjadi anggota dewan pada periode 2014 – 2019 lalu, masih berusia 23 tahun. Dan kini pun Fachrian, masih merupakan anggota DPRD Kotamobagu paling muda usia 28 tahun. “Tentu saya sangat bersyukur bisa diamanahkan menjadi anggota dewan DPRD di usia muda,” kata Rian.
Tapi dia menyadari, ada stigma di masyarakat soal anak muda yang dianggap tidak berpengalaman. Meski begitu, ada hal-hal yang tak banyak dipunyai oleh generasi tua namun malah menjadi kelebihan para kaum muda seperti dirinya.
Hal itu adalah keberanian dan idealisme. Menurut Fachrian, dua faktor itu kini paling dibutuhkan setiap pemimpin di negeri ini, jika mau ada perubahan dalam berpikir atau bertindak. “Memang kalau dibandingkan dengan generasi tua kami kurang pengalaman. Tapi kami punya yang nggak banyak generasi tua punya, yakni keberanian dan idealisme. Keberanian dan idealisme sangat dibutuhkan bangsa ini kalau ingin ada perubahan yang radikal,” ujar dia.
Konni Balamba