TNews, KOTAMOBAGU – Pemerintah Desa (Pemdes) Pontodon, menggelar sosialisasi kesiapsiagaan bencana skala lokal desa, Rabu (30/10/2019) di balai desa Pontodon.
Hadir dalam kegiatan, Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Kotamobagu Erwin Sugeha SE, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kotamobagu Drs Budi Prayitno, Pj Sangadi Pontodon Ariono Potabuga Spd ME, dan seluruh perangkat desa dan masyarakat.
Menurut Kabid Damkar Erwin Sugeha, dalam materi pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Setiap kantor desa dan kelurahan wajib memiliki alat pemadam api (APAR), untuk mencegah terjadinya kebakaran lebih lanjut.
“Dasar hukumnya jelas yakni UU Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Permenakertrans nomor 04/Men/1980 tentang syarat-syarat dan pemeliharaan APAR dan Nomor 02/Men/1983 tentang instalasi kebakaran alarm automatic. Lalu, Kepmenaker nomor 186/Men/1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Serta terakhir, Instruksi Manaker Nomor 11/M/BW/1997 tentang pengawasan khusus K3 Penanggulangan Kebakaran,”kata Erwin.Lanjut Erwin, klasifikasi kebakaran terbagi 4 kelas, yakni kelas A, B, C dan D. “Kelas A kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat (bukan logam misalnya plastik. Kelas B kebakaran disebabkan benda cair misal Bensin, solar. Kelas C kebakaran disebabkan oleh listrik. Dan kelas D kebakaran di sebabkan oleh logam,”ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk alat yang memadamkan api pun ada cara yakni secara manual dan otomatis. “Cara manual menggunakan APAR kereta dorong, truck dan sejenisnya. Sedangkan automatic biasanya kita lihat di hotel besar dimana sudah menggunakan sistem pipa dan non pipa,”tandasnya.
Begitu juga, menurut materi Siaga Bencana Skala Masyarakat yang dibawakan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kotamobagu Drs Budi Prayitno. Masyarakat sudah di sediakan sistem lebih mudah untuk penanggulangan setiap kejadian bencana di desa dan kelurahan.
“Kami telah menyiapkan aplikasi dimana jika terjadi bencana bisa langsung di posting dalam aplikasi tersebut. Hanya dengan mengirimkan titik koordinat melalu smartphone masyarakat. Begitu juga jika masyarakat membutuhkan informasi terkait cuaca dan perkiraan BMKG silahkan berkordinasi langsung dengan kami,”tutupnya.
(Zakir)