TNews, Makassar – Kisah nahas dialami pengantar es kristal di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia dihajar pengantar jenazah lantaran dianggap tak diberi jalan. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Senin (30/12/2019). Korban dipukuli di Jalan Andi Tonro, Gowa. Aksi penganiayaan ini pun viral di media sosial dalam format video.
Rekaman berdurasi 30 detik itu memperlihatkan puluhan oknum pengantar jenazah marah kepada sopir pembawa es kristal. Si sopir diduga dianiaya pelaku karena merasa tak diberi jalan. Camat Somba Opu, Agus Salim, menjabarkan peristiwa itu secara rinci. Kebetulan, Agus melihat langsung penganiayaan terhadap sopir pengantar es kristal tersebut.
Dari kesaksiannya, rombongan pengantar jenazah ini meminta si sopir untuk memberi jalan. Namun karena kondisi jalan sedang padat, sopir kesulitan untuk menepikan kendaraannya. “Jadi mobil boks (mobil korban) ini dia sudah mau minggir, kasihan dipaksa. Mau minggir, sementara banyak kendaraan, marah mi (pengantar jenazah marah),” kata Agus Salim, kepada wartawan pada Selasa (31/12/2019).
Saat kejadian, Agus sempat berupaya untuk melerai penganiayaan. Namun para pengantar jenazah ini tetap menghajar si sopir. Dia pun menyayangkan aksi main hakim sendiri kepada pengantar es kristal tersebut. “Dari jauh saya lihat ada mi yang pukul dari samping mobilnya. Jadi saya lari (melerai), saya bilang, ‘Minggir semua, apa ini’,” cerita Agus.
Dari penuturannya, korban mengalami luka pukul di bagian hidung. Pengeroyokan terhadap sopir tak bisa dikendalikan. “Berdarah hidungnya,” ujar Agus.
Agus mengecam tindakan rombongan pengantar jenazah yang dinilainya bersikap brutal. Para pelaku, tutur Agus, justru dianggapnya mengganggu pengguna jalan lain. “Itu tidak bisa brutal seperti itu, tidak bisa mengganggu pengguna jalan yang lain karena persoalan mengantar jenazah. Karena biar bagaimana itu jenazah sudah meninggal,” tutur Agus.
“Sangat disayangkan, saya melihat di mana-mana (pengantar jenazah) seperti itu. Dan memang harus ada penindakan yang tegas (dari polisi),” katanya. Korban pun melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres Gowa. Kapolsek Somba Opu, Kompol Syafei, mengatakan polisi sudah untuk mendalami informasi dari saksi. “Pasti ada tindakan-tindakan (tegas) itu,” tandas dia.
Sumber : news.detik.com