TNews, KESEHATAN – Salah satu alasan mengapa nasi goreng tidak boleh dimakan terlalu sering adalah munculnya penyakit. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Pada dasarnya, nasi goreng adalah salah satu asupan yang tergolong tinggi kalori. Hal ini disebabkan karena bahan utama yang digunakan, yaitu nasi yang merupakan sumber karbohidrat.
Tak berhenti hanya sampai di situ. Minyak goreng yang digunakan dalam proses pengolahan nasi goreng juga turut menambah panjang daftar keburukan nasi goreng. Seperti yang diketahui, minyak goreng adalah jenis minyak tak jenuh. Bila dikonsumsi secara berlebihan, akan berdampak buruk bagi kesehatan. Sebut saja penyakit jantung, stroke, serangan jantung, atau penyakit pembuluh darah lainnya.
Jadi sebaiknya, mulai saat ini Anda tidak makan nasi goreng terlalu sering. Apalagi kalau Anda melakukannya setiap hari. Sebagai gantinya, Anda bisa memperbanyak konsumsi ikan, telur, atau dada ayam. Selain itu, apa bahaya dari terlalu sering makan nasi goreng? Simak ulasan di bawah ini.
Pemicu Penyakit Jantung Jantung merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap remeh dan enteng. Penyakit ini sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa jika dibiarkan saja, apalagi jika sampai kondisinya parah. Penyakit jantung ini bisa berisiko timbul pada orang yang sering mengonsumsi makanan dengan kandungan tinggi lemak jenuh. Lemak jenuh atau secara medis sering disebut dengan lemak trans merupakan jenis lemak yang susah dicerna oleh tubuh sehingga memicu efek buruk bagi kesehatan, salah satunya ialah jantung.
Pemicu Naiknya Berat Badan Hal pertama yang akan terjadi jika kita mengonsumsi nasi goreng terlalu sering adalah kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan oleh kalori di dalam nasi goreng yang sangat tinggi. Bahan utama nasi goreng, yakni nasi, sudah memiliki kandungan kalori yang tinggi. Ditambah dengan pengolahannya yang digoreng dengan minyak, maka kandungan kalorinya tentu akan meningkat.
Belum lagi dengan adanya tambahan lauk, seperti telur, daging, atau bahkan kerupuk yang tentu memiliki kalori yang tidak sedikit. Tak hanya bisa menaikkan berat badan, kerap mengonsumsi nasi goreng juga bisa memicu datangnya penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Hal ini disebabkan oleh minyak goreng yang dipakai untuk mengolah nasi goreng termasuk dalam minyak tak jenuh. Kandungan di dalam minyak inilah yang bisa memperburuk kesehatan organ kardiovaskular.
Pemicu Kanker Nasi goreng merupakan makanan dengan bahan pokok nasi putih yang mengandung karbohidrat tinggi. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti nasi, singkong, kentang, ubi, roti dan makanan lainnya dengan kandungan karbohidrat tinggi jika dimasak dengan cara digoreng akan memberikan efek negatif terhadap kesehatan, yaitu akan merangsang pembentukan senyawa karsinogenik. Senyawa karsinogenik ini disebut dengan akrilamida. Senyawa ini merupakan senyawa yang bersifat racun dan akan memicu timbulnya kanker dalam tubuh. Makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi akan mengandung senyawa racun tersebut jika dimasak dengan cara direbus atau dikukus.
Senyawa akriamida ini sangat berbahaya efeknya bagi kesehatan tubuh, yaitu dapat memicu timbulnya penyakit kronis, seperti kanker, gangguan kesuburan, tumor, keguguran, kerusakan syaraf serta dapat mengganggu kesehatan kehamilan yang dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat. Kanker ada bermacam-macam jenisnya, kanker yang disebabkan karena terlalu sering mengonsumsi nasi goreng, yaitu kanker kelenjar tiroid. Kanker ini cenderung karena disebabkan penggunaan minyak goreng yang berulang kali. Saat memasak nasi goreng kerap kali orang menggunakan minyak bekas yang telah digunakan untuk memasak hal lain.
Hal lain yang dapat memicu kanker karena nasi goreng yang ditambah dengan mentimun. Kandungan minyak yang terdapat pada nasi goreng jika tercampur dengan getah irisan mentimun maka akan bereaksi menjadi zat racun. Hal inilah yang sangat berbahaya dan memicu timbulnya kanker kelenjar tiroid.
Sumber : infia.co