TNews, Manado — Dalam kegiatan turun lapangan (turlap), komisi III DPRD Manado, Jumat (3/1/2020), ditemukan penyebab banjir akibat tersumbatnya saluran air dan pekerjaan drainase oleh pelaksana yang diduga asal jadi. Ronny Makawata ketua komisi III menyoroti hasil pekerjaan yang dianggapnya asal jadi itu. “Sangat disayangkan proyek yang dikerjakan terkesan kejar tayang yang menyebabkan hasilnya tidak sesuai harapan,” kata Ronny Makawata.
Menurut Ronny Makawata, sudah beberapa kali disampaikannya dalam rapat paripurna dengan pemkot Manado agar tidak mengerjakan proyek yang hanya sepotong-sepotong. “Sayakan sudah sampaikan dalam paripurna dan pertemuan dengan beberapa SKPD, jangan mengerjakan proyek sepoton-sepotong, sekarang lihat saja hasilnya,” ujar Makawata.
Dijelaskannya, pemerintah harus belajar dari pengalaman bencana yang terjadi di tahun 2014. “Harusnya kita belajar dari korban bencana di 2014. Pemerintah Manado dibawah Pak Wali Kota sudah hampir 9 tahun. Bayangkan dari persoalan genangan air ini saja kita tidak mampu menyelesaikan,” ungkap legislator PDIP ini.
Namun demikian Makawata mengatakan untuk tidak melihat ke belakang lagi. “Kita tidak akan melihat ke belakang lagi, tapi akan melihat ke depannya yang terbaik itu bagaimana,” ucapnya. Ada rencana, menurut Makawata, komisi III akan melihat LKPJ pemerintah kota Manado. “Karena bagi kami, banyak proyek-proyek yang bermasalah, seperti yang kami temukan di kelurahan Pinaesaan dan Lawangirung,” ungkap Makawata.
Diketahui dalam turlap komisi III Jurani Rurubua, Ronny Makawata, Lucky Datau dan Jean Sumilat hari ini, di kelurahan Pinesaan lingkungan 3, ditemukan ada drainase dikerjakan sendiri oleh pemilik rumah, namun masuk dalam proyek pemkot yang seharusnya dikerjakan oleh kontraktor.
Sumber : beritamanado.com
