TNews, BOLSEL – Libur akhir tahun menjadi momen asyik dan tak terlupakan. Kamu bisa menghabiskan momen berharga ini bareng pasangan, keluarga atau teman-teman. Untuk memilih lokasi libur, sekali-kali Anda berpindah ke wisata alam yang bisa menghilangkan stresmu setelah bekerja setahun penuh. Udara segar dan pemandangan indah dijamin bikin hatimu kembali tenang dan tak ada beban.
Wisata alam memang cocok jadi get away lepas dari kesibukan perkotaan tanpa merogoh kocek terlalu dalam. Khusus untuk kamu di Sulawesi Utara, ada banyak pilihan wisata alam yang menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Dari hamparan pasir putih yang akan menyambutmu melepas penat, ada juga tempat wisata yang cocok penuh petualangan. Salah satunya adalah tempat wisata hutan Mangrove yang ada di Desa Trans Patoa Kecamatan Helumo .
Lokasi wisata hutan Mangrove yang belum lama diresmikan ini, sudah viral karena keindahannya. Untuk sampai di lokasi wisata hutan Mangrove ini, hanya butuh waktu satu jam perjalanan dari Molibagu Ibukota Kabupaten Bolsel. Di lokisi wisata itu, kamu akan beruntung melihat pemandangan hutan yang dikelilingi pohon bakau yang masih sejuk dan asri. Hutan mangrove ini juga jadi pelarian buat Anda. Soalnya selain bisa dapat asupan oksigen yang masih bersih, di hutan mangrove ini Anda bisa juga melakukan hunting foto di kawasan hijau hutan mangrove buat koleksi galeri dan sosial media Anda.
Banyak spot favorit yang bisa Anda jajal di sini. Misalnya di lorong jalan sepanjang hutan yang diselimuti tanaman bakau, yang berjejer pondok-pondok di tepi laut. Menyusuri rimbunnya kawasan hutan mangrove dengan perahu, dan pastinya bisa sambil foto-foto juga hutan mangrove.
Menanti sunset
Karena biasanya hutan mangrove ini berada di kawasan dekat pantai, maka tidak heran kalau kawasan hutan mangrove ini punya sunset yang cantik. Biar bisa menikmatinya lebih jelas, Anda bisa menikmati rimbunnya hutan mangrove, yang makin cantik dengan burung-burung yang berterbangan di antara pohon bakau. Waktu terbaik untuk datang ke hutan mangrove adalah sore hari. Karena selain tidak terlalu terik, Anda juga bisa menikmati sunset.
Menurut Kepala Desa Trans Patoa Anwar Stirman, pengembangan lokasi wisata ini bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2018 dengan luas 10 hektare. Dua sumber dana itu digunakan untuk pembangunan jembatan sepanjang 224 meter dan pembangunan dua menara di lokasi hutan mangrove.
Untuk menopang pengembangan wisata mangrove di Desa Trans Patoa, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD). Pengusulan untuk pembangunan home stay di lokasi wisata mangrove itu juga telah disetujui Kementrian Desa, kata Anwar. Pengembangan wisata mangrove ini lanjut Anwar, selain untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di desa, juga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). “Tujuan program ini selain menambah PAD, juga akan memberikan efek untuk badan usaha milik desa,” tuturnya.
Sumber : totabuan.co