Pesona Goa Gong Pacitan Yang Mendunia

0
1715

TNews, WISATA – Apa yang terbersit pertama kali di pikiran anda ketika mendengar nama Pacitan? Sebagian besar mungkin akan dengan cepat menjawab SBY, wajar saja karena kota ini merupakan tempat kelahiran presiden ke-6 Indonesia. Namun di mata para pecinta alam, hal pertama yang akan terpikirkan adalah Gua. Benar, Kota Pacitan juga terkenal dengan julukan kota 1001 gua, dan satu yang terkenal disini adalah tempat wisata Goa Gong Pacitan.

Pacitan merupakan wilayah di Jawa Timur yang dikelilingi oleh pegunungan kapur, yang menjadikan tanah di daerah ini kering dan tidak subur. Tanah di permukaan Pacitan memang gersang dan memiliki sedikit unsur hara, namun anugerah Yang Maha Kuasa ternyata bukan terletak di atas permukaan, namun di bawah permukaan tanahnya.

Pacitan dianugerahi keindahan bawah tanah yang mempesona berupa gua-gua kapur yang dihiasi stalaktit dan stalakmit. Gua yang paling terkenal dan paling indah adalah Gua Gong. Keindahan Gua Gong tak tertandingi oleh gua-gua lain di Pulau Jawa, bahkan ada yang menyebutkan bahwa Gua Gong adalah Gua terindah di Asia Tenggara.

Memasuki goa Gong, anda akan disambut formasi stalaktit dan stalakmit yang indah. Dibantu penerangan yang cukup anda dapat masuk lebih dalam dan menyusuri lorong gua sepanjang 256 meter. Di ujung lorong, anda akan menemukan alasan kenapa Gua Gong disebut sebagai gua terindah se-Asia Tenggara. Sebuah ruangan yang membentuk kubah rakasa sepanjang 100 m, dengan lebar 15 hingga 40 meter dan tinggi antara 20-30 meter akan membuat anda berdecak kagum.

Stalaktit dan stalakmit dengan aneka bentuk dan ukuran menghiasi seluruh penjuru ruangan. Beberapa diantaranya bahkan diberi nama karena untuk mengabadikan keindahannya seperti Selo Jengger Bumi, Selo Pakuan Bomo, Selo Bantaran Angin, Selo Citro Cipto Agung, Selo Adi Citro Buwono, dan lain sebagainya. Untuk menjelajahi seluruh lorong dan bagian dalam gua, anda memerlukan waktu sekitar 2 jam. Namun waktu yang cukup lama itu tidak akan terasa dan melelahkan karena anda akan terus merasa takjub akan keindahan yang disajikan Gua Gong.

Anda tak perlu khawatir ketika menjelajahi gua ini, karena pemerintah setempat telah menambah prasarana di dalam gua seperti tangga, pagar pengaman, penerangan dan kipas angin untuk memudahkan penelusuran (walau anda tetap harus berhati-hati). Di dalam Gua Gong terdapat beberapa ruangan. Ruang-ruang tersebut yaitu Ruang Sendang Bidadari, Ruang Bidadari, Ruang Kristal dan Marmer, Ruang Pertapaan dan Ruang Batu Gong.

Salah satu ruangan dalam gua pernah digunakan sebagai tempat konser musik yang disiarkan langsung di empat negara dalam rangka mempromosikan potensi Gua Gong. Selain keindahan stalaktit dan stalakmit yang menghiasi ruangan gua, ada juga mata air (sendang) yang menurut penuturan warga sekitar memiliki kekuatan magis menyembuhkan beragam bagi mereka yang mempercayainya.

Mata air itu antara lain Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan dan Sendang Relung Nisto. Menurut cerita dari warga sekitar, Goa Gong ditemukan sekitar tahun 1930an. Akibat musim kemarau berkepanjangan, Pacitan mengalami kekeringan dan sangat sulit untuk memperoleh air. Untuk mengatasi kondisi tersebut, 2 orang warga bernama Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo mencari sumber mata air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Akhirnya mereka menemukan sebuah lubang dan berinisiatif untuk menelusurinya. Dengan hanya membawa obor, mereka masuk ke lubang tersebut dan menyusuri lorong-lorong yang ada di dalamnya. Lubang yang mereka masuki ternyata sangat dalam, Mbah Noyo dan Mbah Joyo menghabiskan sebanyak tujuh obor hingga keduanya menemukan mata air. Setelah beristirahat dan mandi di mata air tersebut, mereka pulang sambil mengangkut air dan membawa kabar baik untuk penduduk. Mulai saat itu, warga berbondong-bondong memanfaatkan mata air yang ada di gua tersebut.

Nama Gua Gong sendiri diambil dari misteri yang dahulu sempat menyelimuti dan menghantui masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar gua mengungkapkan bahwa di malam hari mereka sering mendengar suara tabuhan menyerupai suara gong (salah satu alat musik gamelan) yang berasal dari dalam gua. Ada juga yang mengatakan bahwa di salah satu ruangan gua terdapat batu yang apabila ditabuh akan mengeluarkan bunyi yang menggema seperti bunyi gong.

Tetapi secara ilmiah, suara yang muncul itu ternyata dapat dijelaskan. Suara yang terdengar menyerupai bunyi gong tersebut dihasilkan dari tetesan air yang menimpa Stalaktit atau stalakmit di gua tersebut. Ditambah dengan gema yang dipantulkan oleh formasi batuan di dalam gua sebenarnya bunyi yang dihasilkan cukup enak untuk dinikmati.

 

Sumber : nativeindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.