TNews, WISATA – Tidak jauh dari Keraton Nyayogyakarta Hadiningrat, terdapat sebuah situs pemandian bernama Tamansari. Di kompleks pemandian yang dibangun oleh arsitektur Portugis tersebut, terdapat sebuah masjid unik. Masyarakat mengenalnya dengan nama Masjid Pendem. Nama asli Masjid Pendem awalnya adalah Sumur Gumuling. Nama tersebut diambil dari nama sumur yang ada di bagian tengah masjid. Sumur Gumuling dahulu digunakan sebagai tempat berwudhu bagi kalangan internal keraton yang ingin beribadah di Masjid Pendem.
Secara umum, Masjid Pendem berbentuk lingkaran. Pada bagian tengah masjid, terdapat tangga yang menghubungkan lantai pertama dengan lantai kedua. Lantai pertama digunakan oleh jamaah perempuan, sementara lantai kedua digunakan oleh jamaah laki-laki. Pada bagian dalam lingkaran masjid, terdapat ruang kecil yang menjorok. Ruang ini biasa digunakan sebagai tempat imam. Pada dinding-dinding masjid, banyak terdapat lampu tempel yang dinyalakan jika malam hari.
Setelah tidak terpakai lagi sebagai tempat ibadah, Masjid Pendem menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di seputaran kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Untuk bisa masuk ke Masjid Pendem, hanya terdapat satu pintu masuk dan pintu keluar. Pintu masuknya terletak di alun-alun barat keraton. Melewati tangga menurun, pengunjung akan melewati lorong panjang sebelum masuk ke dalam lokasi masjid.
Pengunjung yang ingin masuk ke Masjid Pendem tidak dikenakan biaya masuk. Di bagian pintu masuk, terdapat seorang bapak yang menaruh kotak sumbangan. Pengunjung dapat memberikan uang seikhlasnya ke dalam kotak sebelum masuk ke dalam masjid.
Bangunan Masjid Pendem ternyata menyimpan nilai-nilai filosofis. Misalnya pintu masuk dan keluar yang sengaja hanya dibuat satu. Hal tersebut sebagai perlambang bahwa manusia akan lahir dan kembali ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, jumlah anak tangga yang berada di tengah masjid berjumlah 5, sebagai representasi dari pelaksanaan rukun Islam.
Keunikan lain dari Masjid Pendem terletak pada sisi akustiknya. Karena berlokasi di bawah tanah dan dibatasi oleh tembok-tembok menjulang, imam Masjid Pendem tidak perlu menggunakan pengeras suara. Tanpa pengeras suara, suara sang imam sudah bisa terdengar hingga ke seluruh bagian masjid. Masjid Pendem yang terletak di kompleks Tamansari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan salah satu masjid unik yang ada di Indonesia. Selain kaya akan makna filosofis, Masjid Pendem merupakan representasi tingginya nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Sumber : indonesiakaya.com