TNews, SULUT – Masker berwarna merah yang menutupi sebagain wajah Jemmy Paulus tak dapat menyembunyikan raut kelelahan.
Pria yang menjadi koordinator Relawan Masker Merah ini mengaku sudah dua minggu memimpin upaya pencegahan virus corona atau covid-19 dengan cara menyemprotkan disinfektan ke rumah warga.
“Kami mulai bergerak (penyemprotan, red) semenjak wali kota menerbitkan surat edaran terkait virus corona dan jika tidak salah sudah 13 hari kami bekerja sampai hari ini,” kata Jemmy saat dihubungi, Kamis (02/04/2020).
Ia bersama 22 orang relawan setiap hari menyisir satu per satu rumah warga tanpa ada yang terlewatkan menyemprotkan disinfektan seraya memberikan edukasi soal pencegahan virus corona.
“Semua kami lakukan secara suka rela dan swadaya. Baik alat penyemprotan maupun cairan disinfektan kami adakan secara swadaya,” katanya.
Selama 13 hari, Jemmy bersama relawan yang dipimpinnya mengaku telah menuntaskan penyemprotan di sejumlah kecematan seperti Lembeh Utara, Maesa, empat kelurahan di Aertembaga, empat kelurahan di Matuari dan sejumlah perumahan di Girian.
“Kecamatan yang belum kami jangkau adalah Madidir dan Ranowulu. Dua kecamatan itu dan kelurahan lainnya tetap akan kami semprot setelah menuntaskan Lembeh Selatan,” katanya.
Selain Jemmy dengan Relawan Masker Merahnya, ada juga Yuniati Wawoh yang memimpin Relawan Laskar Merah ikut melakukan penyemprotan disinfektan.
Bedanya, menurut Yuniati, relawan yang dipimpinnya lebih fokus melakukan penyemprotan di rumah-rumah ibadah tanpa terkecuali.
“Kalau Masker Merah fokus ke pemukiman, kalau kami hanya rumah-rumah ibadah tapi kami tetap saling berkoordinasi,” kata Yuniati.
Jika Jemmy mulai bergerak semenjak ada surat edaran wali kota, Laskar Merah sendiri kata Yuniati, baru melakukan penyemprotan mulai tanggal 26 Maret 2020.
“Sejauh ini hampir semua rumah ibadah telah kami jangkau dan kemungkinan akan mulai membantu Masker Merah turun ke pemukiman melakukan penyemprotan,” katanya.
Baik Jemmy dan Yuniati mengaku mulai start melakukan penyemprotan pukul 10.00 Wita dan berakhir pukul 22.00 Wita setiap hari.
“Secara fisik kami lelah, tapi ada kepuasan tersendiri bisa ambil bagian dalam upaya melindungi masyarakat Kota Bitung dari ancaman virus corona,” kata keduanya dengan senyum bangga.
Menurut Jemmy dan Yuniati, relawan yang mereka koordinir awalnya adalah relawan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar untuk Pilkada Kota Bitung.
“Pak Maurits dan Hengky memang mengintruksikan berhenti membahas Pilkada dan mengintruksikan semua relawan fokus pencegahan virus corona,” katanya.
Kendati basicnya relawan pasangan bakal calon, namun dalam melakukan penyemprotan kedua relawan ini tidak membeda-bedakan atau tidak memandang warna dan perbedaan politik.
Sumber: Berita Manado