TNews, OLAHRAGA – Di tengah mewabahnya virus corona, semua orang diharuskan untuk tetap berada di rumah dalam rangka melakukan isolasi diri (self quarantine). Hal ini perlu dilakukan mengingat World Health Organization (WHO) telah mengonfirmasi kalau virus corona masuk ke dalam klasifikasi pandemi di mana semua orang bisa terinfeksi virus yang satu ini.
Alhasil, segala kegiatan dilaksanakan dari rumah, mulai dari belajar, bekerja dengan konsep work from home, hingga olahraga sekalipun. Khusus olahraga, ini memang penting untuk tetap dilakukan demi menjaga kebugaran tubuh. Banyak jenis olahraga yang bisa kamu lakukan dari dalam rumah tanpa perlu pergi keluar sehingga kemungkinan terjangkit virus corona berkurang.
Sayangnya, banyak orang yang melakukan kesalahan dalam berolahraga sehingga sistem kekebalan tubuh kamu justru menurun. Padahal tujuan utama dari olahraga kan untuk membuat tubuh tetap terjaga di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini.
Berikut beberapa kesalahan olahraga saat pandemi COVID-19 yang banyak orang tidak tahu. Bukannya jadi sehat malah bikin virus corona gampang masuk ke tubuh kamu!
- Melakukan latihan fisik intensitas tinggi
Berat atau intensitas dari sebuah latihan fisik atau olahraga terbagi menjadi tiga: intensitas rendah, intensitas sedang, dan intensitas tinggi. Akan tetapi kebanyakan orang akan melakukan olahraga dengan intensitas sedang dan tinggi agar lebih ‘berasa’.
Bagaimana caranya membedakan latihan fisik berintensitas sedang dan tinggi? Mudah saja. Ketika kamu melakukan olahraga intensitas sedang, kamu masih bisa berbicara walaupun terengah-engah.
Contoh dari latihan fisik intensitas sedang adalah seperti jogging dan bersepeda jarak jauh atau dengan penambahan beban. Sedangkan latihan intensitas tinggi membuat kamu akan kesulitan berbicara, seperti ketika kamu melakukan push up, berlari, dan main bola.
Permasalahannya adalah kamu tidak boleh melakukan latihan dengan intensitas tinggi selama pandemi virus corona ini. Menurut seorang Candidate Master di Ilmu Kesehatan Olahraga Universitas Airlangga bernama Ido Nur Abdulloh, olahraga intensitas tinggi bisa membuat risiko terpapar infeksi menjadi tinggi.
“Kok bisa gitu?”
Usut punya usut, rupanya setelah melakukan latihan fisik intensitas tinggi, akan terdapat periode ‘Open Window‘ sekitar 3-84 jam. Kondisi tubuh ketika itu sedang dalam imunitas rendah dan sangat rentan terserang penyakit akibat latihan fisik yang dilakukan terlalu berat, demikian dikutip dari Journal of Science and Medicine in Sport.
Dengan kondisi tubuh yang rentang terserang penyakit, maka kamu jadi lebih mudah terjangkit virus corona. Akan lebih baik apabila kamu melakukan latihan fisik intensitas sedang di rumah seperti senam aerobik dan lompat tali. Terlebih, olahraga intensitas sedang juga diketahui dapat meningkatkan fungsi imun.
- Latihan aerobik melebihi batas
Jika kamu bukan seorang atlet, batasi latihan aerobik dalam rentang waktu 30-45 menit saja, tidak perlu lebih. Untuk atlet, tentu saja kamu membutuhkan porsi latihan di atas rata-rata orang biasa, yakni setidaknya selama 60 menit. Latihan aerobik dapat dilakukan di dalam ataupun di luar ruangan.
Kalau kamu memilih untuk latihan aerobik di luar, pastikan tetap mengutamakan prinsip ‘jaga jarak’, ‘menghindari keramaian’, dan ‘menghindari sentuhan’. Maka dari itulah kamu harus menerapkan ‘physical distancing‘ agar virus corona tidak mudah berpindah ke tubuh kamu. Selain itu, jika ingin melakukan latihan aerobik pastikan tubuh kamu sedang dalam kondisi fit.
Sumber: Sumsel Idntimes