TNews, SEHAT – Perut kosong dan telat makan merupakan pantangan besar bagi penderita maag. Namun saat bulan Ramadan, umat Muslim diwajibkan untuk tidak makan selama kurang lebih 14 jam.
Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr. Helmin Agustina Silalahi menjelaskan saat lambung dalam kondisi kosong, dapat mengakibatkan kambuhnya sakit maag. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli memang terjadi peningkatan asam lambung saat puasa dan akan kembali normal setelah puasa selesai.
“Selain itu lambung juga akan mengadakan proses adaptasi dengan pola makan yang berubah, sehingga seringkali pada awal-awal puasa keluhan sakit maag ini meningkat,” jelas dr Helmin kepada detikHealth, Sabtu (18/4/2020).
Lebih lanjut dr Helmin mengatakan sakit maag biasa bukan merupakan penyakit yang mematikan, namun sangat mengganggu aktivitas sehari-hari apalagi saat harus menjalankan puasa. Untuk itu, penderita maag wajib memperhatikan beberapa hal seperti kondisi kesehatan serta asupan makanan dan minuman.
Sebelum itu, perlu diketahui dulu ada dua jenis penyakit maag, yaitu maag organik dan maag fungsional. Maag organik timbul karena memang ada kelainan pada lambung sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika ingin berpuasa. Sementara jenis sakit maag yang fungsional, menurut dr Helmin, kebanyakan justru membaik saat puasa karena saat berpuasa makan akan lebih teratur.
“Kemungkinan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat untuk lambung juga berkurang serta akan lebih arif dalam mengendalikan stres yang terjadi,” ucapnya.
Selain itu, dr Helmin juga menyarankan untuk memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Menurutnya, makanan saat sahur tidak harus yang mewah tapi harus mengandung beberapa zat penting seperti karbohidrat, vitamin, protein, mineral, lemak.
“Meski sedikit, yang penting komplit. Selain itu dianjurkan berbuka dengan minuman manis atau kurma dan utamakan minuman dengan gula yang gampang diabsorpsi. Dianjurkan pula untuk makan secara bertahap, tidak kalap atau ‘balas dendam’ setelah seharian menahan lapar dan dahaga,” jelas dr Helmin.
dr Helmin juga mengingatkan agar jangan sampai melewatkan sahur dan menunda berbuka puasa agar penyakit maag tidak kambuh. Selain itu, minum sebanyak delapan gelas per hari, pun saat puasa yang jumlah tersebut bisa dipenuhi ketika berbuka hingga sahur.
Selain asupan makanan olahraga pun dianjurkan yang dilakukan pada sore hari dengan beban yang tidak terlampau berat. Kemudian tidur dan istirahat yang cukup.
“Misalnya setelah sahur dan sebelum kerja, tapi jika tidak sempat dapat dilakukan saat istirahat makan siang,” imbuhnya.
Apabila sakit maag masih mengganggu, dapat dibantu dengan menggunakan obat seperti jenis antasida yang dapat menetralisir asam lambung dengan cepat dan penghambat asam yang dapat mengontrol pengeluaran asam lambung sehingga puasa dapat berjalan dengan baik, seperti Promag. Saat bulan Ramadan ini, jika Anda mengalami sakit maag dapat mengonsumsi Promag saat sahur, berbuka dan sebelum tidur.
Sumber: Detik.com