Ini Kata Kadinkes Soal Pesan Bahaya Ventilator bagi Pasien Corona

0
191

TNews, SEHAT – Beredar pesan di Whatsapp yang menjelaskan bahaya dari pemakaian ventilator bagi pasien COVID-19. Dalam narasinya disebutkan, terdapat cairan kental kental di paru-paru seperti jeli yang melekat kuat sehingga membuat paru-paru kehilangan fungsi ventilasi, yang membuat pasien dalam keadaan hipoksia (kurangnya pasokan oksigen) dan akhirnya mati karena gagal nafas.

Cairan kental ini merenggut nyawa pasien Corona dan membuat penderita berjuang seperti tenggelam dlm sumur, berteriak ‘tolong’. Mereka dipenuhi dengan keputus-asaan dan rasa sakit, terengah-engah, bahkan jika memakai masker oksigen dan ventilator, tidak dapat menghirup oksigen,” seperti yang tertulis dalam narasi pesan terebut.

Kemudian disebutkan, bahwa penggunaan ventilator oksigen secara buta bisa berujung kontra-produktif kepada pasien. Tekanan oksigen dari ventilator malah akan mendorong lendir lebih dalam ke ujung paru-paru.

“Sehingga semakin memperparah keadaan hipoksia pasien. Dengan kata lain, pengobatan Barat hanya melihat hipoksia pasien, tetapi tidak melihat penyebab di balik hipoksia pasien,” tulis potongan pesan tersebut.

Disebutkan juga, pemberian oksigen via ventilator akan sia-sia jika dahak tersebut tak dihilangkan dengan sejumlah obat yang disebutkan dalam pesan tersebut.

Menurut penulis, dalam kasus seperti ini Bronchoscopy bisa menjadi pilihan. Baru baru ini juga dikabarkan bahwa penggunaan Ventilator pada pasien covid 19 ternyata banyak menimbulkan efek negatif.. tidak seperti yang diharapkan. Semoga ini semua bisa menjadi masukan dan pertimbangan bagi para staf medis yang saat ini sedang berjuang keras untuk menyembuhkan pasien yang terlanda wabah covid 19, juga sebagai tambahan pengetahuan,” seperti yang tertuang dalam penutup pesan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, bahaya penggunaan ventilator bagi pasien COVID-19 tidak benar sejauh ini. “Jadi perlu saya sampaikan ventilator itu ada beberapa jenis,” ujar Berli, Rabu (29/4/2020).

Menurutnya, pemberian ventilator akan disesuaikan jenisnya tergantung dari kondisi pasien. “Kalau kondisinya berat dia harus menggunakan entilator yang membantu pernafasan secara aktif, kalau masih bernafas secara spontan dia menggunakan ventilator yang sistemnya oksigen terapi,” ucap berlu.

“Jadi terkait dengan informasi ventilator berbahaya bagi pasien COVID-19, itu tidak benar,” katanya.

 

Sumber: Detik.com

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.