TNews, MANADO – Sebanyak 22 kasus baru positif covid-19 di Sulut hari ini yang diumumkan Satuan Tugas Covid-19 Sulut pada Jumat (14/5/2020), di dominasi oleh warga Manado. Ada sekitar 15 warga Manado yang terjangkit virus corona. 15 kasus itu terbagi dalam dua klaster, yakni klaster Pasar Pinasungkulan dan Klaster Faskes B Manado. Sementara lainnya berasal daru sangihe, minahasa utara dan Tomohon.
“Dengan demikian jumlah kasus positif covid-19 di Sulut menjadi 105 kasus baru,” jelas Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel.
Pada Kamis (14/5) kemarin Satgas Covid-19 Sulut juga mengumumkan satu kasus positif yang merupakan tenaga kesehatan dari Manado.
Dalam beberapa hari terakhir, Sulawesi Utara terus melaporkan adanya penambahan kasus baru positif yang terkonfirmasi covid-19.
Sementara secara nasional kini jumlah kasus positif di 34 provinsi sudah mencapai 16.496 kasus, dengan 3.803 orang sudah dinyatakan sembuh dan 1.076 orang meninggal dunia.
“Pasien 84 adalah seorang laki-laki, berusia 26 tahun asal Manado. Yang bersangkutan adalah tenaga kesehatan dalam klaster Faskes B Manado,” jelas Dandel.
Sementara itu Pasien 85, laki-laki, 25 tahun, asal Manado, tenaga kesehatan, klaster Faskes B Manado.
Pasien 86, perempuan, 55 tahun, sudah meninggal pada 10 Mei lalu di RS Prof Kandou, merupakan Klaster Pinasungkulan.
Pasien 87, laki-laki, 25 tahun, berasal dari Manado, tenaga kesehatan masuk Klaster Faskes B Manado.
Pasien 88, laki-laki, 12 tahun, asal Manado, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien 46, klaster Pinasungkulan.
Pasien 89, laki-laki, 26 tahun, asal Manado, tenaga kesehatan, Klaster Faskes B Manado.
Pasien 90, perempuan, 38 tahun, asal Manado, tenaga kesehatan di Kota Manado.
“Sementara Pasien 91 adalah seorang laki-laki berusia 51 tahun asal Manado, klaster Pinasungkulan,” rinci Dandel.
Pasien 92, laki-laki, 24 tahun, asal Sangihe, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien 31, klaster Gowa.
Pasien 93, laki-laki, 1 tahun, asal Manado, tidak ada riwayat perjalanan dari daerah transmisi lokal.
Pasien 94, laki-laki, 26 tahun, asal Tomohon, tidak ada riwayat perjalanan dari daerah transmisi lokal.
Pasien 95, laki-laki, 25 tahun asal Manado, tenaga kesehatan, klaster Faskes B Manado.
“Berikutnya Pasien 100, adalah seorang perempuan, 10 tahun, asal Manado, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien 46, merupakan klaster Pinasungkulan,”jelas Dandel.
Pasien 101, laki-laki, 59 tahun, asal Minahasa Utara, tidak ada riwayat perjalanan dari daerah transmisi lokal.
Pasien 102, laki-laki, 15 tahun, asal Manado, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien 46, klaster Pinasungkulan.
Pasien 103, perempuan, 48 tahun asal Manado, kontak erat resiko tinggi dengan Pasien 46, klaster Pinasungkulan.
Pasien 104, laki-laki, 32 tahun, asal Manado, tenaga kesehatan, klaster Faskes B Manado.
“Dan Pasien 105 merupakan seorang laki-laki, berusia 34 tahun asal Manado, tenaga kesehatan, klaster Faskes B Manado,” tutup Dandel.
Total saat ini sudah ada 105 kasus positif corona secara akumulatif di Sulut.
Disisi lain, melonjaknya angka positif corona di Sulut, dengan terbanyak berasal dari Kota Manado, tentu akan sangat rawan bagi pengunjung dari luar daerah, karena penyebaran virus corona sangat cepat.
Apalagi menjelang perayaan Idul Fitri, Kota Manado paling ramai dikunjungi oleh warga luar daerah khususnya di wilayah Sulut, untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Namun dengan adanya kondisi pandemik corona seperti saat ini, tentu akan sangat membahayakan bagi pengunjung dari luar daerah. Diketahui, Kota Manado sudah ditetapkan sebagai daerah Zona merah.
Tim Redaksi Totabuan News