TNew, CILEGON – Sejumlah emak-emak warga Samangraya mendatangi kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon, Banten. Mereka datang mempertanyakan karena tak dapat bantuan sosial (bansos) imbas pandemi virus Corona (COVID-19) dari pemerintah.
Puluhan emak-emak itu memprotes data yang masuk ke Dinsos karena dianggap bukan daftar warga yang berhak mendapat bantuan. Warga mengaku sudah didata oleh pihak RT-RW namun bantuan tak mengalir.
“Katanya Dinsos tidak menerima (nama-nama warga) kita minta jawaban dari sini, nyatanya kan lain jawaban dari Pemkot,” kata salah seorang warga, Yuli kepada wartawan, Kamis (4/5/2020).
Warga menuding nama-nama yang mendapatkan bantuan sebagai orang mampu. Yuli mencontohkan ada yang punya beberapa kontrakan dan dimasukkan ke nama-nama yang mendapat bantuan langsung dari pemerintah.
“Ya bukan orang mampu lagi lah, Pak, punya kontrakan banyak. Ini kami-kami ini (tidak dapat), pekerjaannya pembantu rumah tangga di sebuah rumah, ini nggak dapat,” tuturnya.
Mereka yang datang ke kantor Dinsos, kata Yuli, dari tahun ke tahun tidak pernah mendapat bantuan. Terlebih saat virus Corona merebak dan berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Kita nggak pernah dapat dari tahun ke tahun, nggak pernah,” ujar Yuli.
Kelompok emak-emak ini datang sambil membawa kertas yang ditulisi kalimat bernada protes. Ada yang menyinggung soal kekuasaan dinasti di Banten
“Kami menuntut Dana COVID-19. Pembagian salah sasaran (awas dinasti). Jangan pilih-pilih,” demikian salah satu tuntutan yang dituliskan emak-emak ini.
Ada juga tuntutan yang berbunyi: Kami rakyat kecil tidak mau dibodohi lagi. Ini bukan jaman Hindia Belanda dan jangan pilih kasih. Beberapa emak-emak tampak membawa anak-anaknya yang masih kecil.
Kelompok emak-emak ini ditemui oleh pihak Dinsos Cilegon. Pihak Dinsos itu mendengarkan aspirasi emak-emak tersebut.
Sumber: Detik.com