TNews, KOTAMOBAGU – Berbekal keuletan, Sulistiana Wijayanti (27), warga asli Solo, yang sudah 5 tahun menetap dan berjualan jamu di Kotamobagu, akhirnya berhasil merintis karir dan membuka usaha kedai makan yang diberi nama Angkringan Hidangan Istimewa Kampung Kota (HIKK). Bersama suaminya, Gunarto (40), Sulistiana memulai usaha kedai makannya sejak 6 bulan lalu.
Menurut Sulistiana, peluang berusaha di Kotamobagu terbilang cukup menjajikan, pasalnya, daya beli orang Kotamobagu masih lebih tinggi di banding dengan di daerah asalnya. Sayang, mewabahnya corona membuat usahanya mengalami penurunan drastis.
“Di sini, (Kotamobagu), orang-orangnya ramah dan bisa dibilang cukup semua. Daya belinya tinggi. Bahkan kedai kami selalu ramai, tak tanggung-tanggung per harinya, peghasilan kedai ini bisa selalu berada di kisaran Rp5 juta, sayang corona membuat penghasilan kami menurun hingga 80 persen, bahkan membuat Sulistiani harus memberhentikan ke enam karyawannya,” jelasnya, Rabu, (10/06/2020).
Meski demikian, dirinya tak patah semangat, ia percaya rezeki sudah diatur oleh Tuhan, sehingga kedai ini tetap dibuka walau sedang terjadi pandemi covid-19.
“Syukurlah, yang namanya usaha, pasti ada jalannya. Pengunjung tetap ada, dan kami memperlakukan protokol kesehatan, sebagai bantuk ikhtiar,”ujarnya.
Selain menjaga kebersihan, lanjutnya, konsistensi resep dan harga jual yang murah, membuat kedai ini selalu ramai. Meski saat ini harus menggunakan sistem bawa pulang.
“Kisaran harganya dari Rp. 2000,00 – Rp. 40.000,00 murah meriah dan bersahabat dengan kantong anak muda. Semoga wabah ini bisa segera berakhir dan kedai bisa tetap bertahan juga terus berkembang,” pungkasnya.
Neno Karlina