TOTABUANEWS, Tutuyan – Pembahasan tapal batas antara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Minahasa Selatan (Minsel) hingga saat ini belum juga tuntas. Indformasi yang diterima hal tersebut disebabkan masih adanya Kendal terkait dengan hak kepemilikan Danau Moaat. Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan (Tapem) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim, Nizar Kadengkang kepada sejumlah wartawan mengakui hal tersebut.
“Minsel masih mempersoalkan soal kepemilikan Danau Moaat,” ungkap Nizar.
Dikatakan olehnya, tapal batas tersebut awalnya tak ada masalahnya lagi, sejak kedua wilayah masih bergabung dengan Minahasa dan Bolaang Mongondow. “Rapat terakhir di provinsi pada Oktober, hasilnya harus ada pertemuan khusus membicatakan ini. Kemudian meminta pihak Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk menentukan titik koordinat,” tambahnya.
Nizar menegasakan pemkab Boltim akan mempertahankan Danau Moaat sebab sejak dulu danau tersebut sudah milik Bolmong yang juga kabupaten induk. “Permintaan Minsel untuk menarik garis lurus itu tidak mungkin disetujui. Moaat bukan milik bersama. Itu aset Bolmong,” kata mantan kepala kantor Pemuda dan olah raga ini.
Katanya, tapal batas adalah mengikuti alam. Artinya, tapal batas mengikuti pinggiran dana tersebut. Bukan dibagi oleh dua kabupaten tersebut. “Kami akan bersikeras mempertahankannya.” Tegasnya.
Nizar menambahkan selain tapal batas Boltim-Minsel. Saat ini pihaknya juga sedang fokus menyelesaikan tapal batas Boltim-Minahasa Tenggara yang sebelumnya sudah dinyatakan selesai. Namun timbul kembali masalah. “Tapal batas Boltim-Mitra masih status quo. Kalau tapal batas Boltim-Kotamobagu sudah selesai,” jelasnya.
Sedangkan tapal batas Boltim-Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terkendala pula dengan kepemilikan pulau lampu. Pasalnya pulau yang berdiri mercusuar ini diklaim oleh Bolsel sebagai milik mereka. “Batas daratnya sudah tidak masalah, hanya pulau lampu yang memang berada ditengah-tengah,” tutup Nizar. (mnm/jun)