TOTABUANEWS, Molibagu – Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana. Mengingat, 25 persen wilayahnya berbukit dan tebing terjal sehingga sangat berpotensi longsor. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolsel Maspan Mus Puwa, ketika ditanya membenarkan hal itu. “Setiap tahun potensi bencana semankin meningkat. Hal itu desebabkan pembabatan hutan secara liar, sehingga terjadi sedimentasi yang mengakibatkan banjir dan tabah longsor,” ungkap Maspan kepada media totabuan di ruang kerjanya, Senin (2/12) kemarin.
Di Bolsel sendiri, lanjut Maspan, hampir setiap desa di lalui sungai. Sehingga apabila curah hujan tinggi sangat berpotensi terjadi banjir. “Lima kecamatan se Bolsel merupakan rawan banjir dan tanah longsor. Bahkan desa Lion kecamatan Posigadan yang dulunya tidak pernah banjir, sekarang sudah dua kali banjir bahkan hampir menelan korban jiwa,” ketusnya.
Dikatakan, upaya pembuatan tebing sungai dan pantai di beberapa titik yang dianggap paling rawan juga sudah dilakukan. “Beberapa titik di lima kecamatan juga sudah dibuatkan tebing atau bronjong, namun belum mencakup semua karena dana yang minim,” keluh Maspan. Pihaknya juga terus berupaya maksimal dalam hal penanggulangan bencana. Diantaranya adalah melakukan monitoring rutin pada setiap desa dan titik-titik yang dianggap rawan. Sayangnya, BPBD Bolsel sendiri masih sangat kekurangan personil. “Fasilitas juga masih kurang seperti perahu karet. Bahkan tenaga terlatih juga tidak ada sama sekali,” tandas Maspan, seraya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada karena bencana bisa datang sewaktu-waktu. (msl/jun)