TNews, INTERNASIONAL – Atasi krisis pangan di Korea Utara Kim Jon Un perintahkan untuk mengakapi anjing peliharaan. Daging anjing akan dipakai untuk atasi krisis pangan di sana.
Selama masa pandemi virus Corona, pemerintah Korea Utara menutup perbatasan negara China dan Korea Utara. Diketahui selama ini Beijing merupakan pemasok utama bahan-bahan makanan di Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Dilansir dari Daily Mail UK (18/08), penutupan perbatasan ini membuat Korea Utara dihadapkan dengan masalah kekurangan makanan. Apalagi tahun lalu banyak bencana alam yang membuat para petani di sana gagal panen.
Setidaknya ada 1,500 hektar sawah yang gagal panen karena banjir. Termasuk 100,000 hektar lahan subur yang terendam banjir, serta merendam hampir 17,000 rumah dan menghancurkan 600 bangunan.
Untuk mengatasi permasalahan ini Presiden Kim Jong Un akhirnya mengumumkan bahwa anjing peliharaan adalah simbol dari kapitalis. Ia pun menyuruh pemerintah untuk menangkap anjing-anjing di Pyongyang.
Banyak pemilik anjing yang takut bahwa hewan peliharaannya ini ditangkap untuk dibunuh dan diambil dagingnya.
Peraturan ini sendiri sudah berlaku sejak Juli lalu. Di mana Kim Jong Un menyatakan bahwa memiliki hewan peliharaan di Korea Utara termasuk ke dalam tindakan ilegal.
“Pihak pemerintah sudah mengidentifikasi rumah-rumah yang memelihara anjing. Mereka memaksa warga untuk menyerahkan anjing-anjing itu,” jelas salah satu narasumber yang melapor ke surat kabar Chosun Ilbo di Korea Selatan.
Bukan tanpa alasan mengapa banyak warga yang takut bahwa anjing akan digunakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah kelaparan di sana. Sejak dulu daging anjing sudah dianggap sebagai makanan umum di Korea Utara. Biasanya potongan daging anjing akan dimasak sebagai sup dengan rempah dan sayuran.
Daging anjing dipercaya dapat menghangatkan suhu tubuh saat udara dingin. Banyak anjing yang dirampas dikirimkan ke kebun binatang milik pemerintah, atau berakhir di restoran yang menyajikan menu anjing.
Chosun Ilbo juga melaporkan bahwa banyak pemilik anjing yang marah terhadap Kim Jong Un. Namun mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena tidak berdaya.
Budaya memelihara anjing di Korea Utara, khususnya di Pyongyang sebenarnya dimulai sejak tahun 1989. Saat itu pemerintah ingin memperbaiki citra dengan menyelenggarakan Festival Pemuda dan Pelajar.
Sementara daging babi dan sapi yang sangat langka dan mahal untuk warga Korea Utara. Perampasan dan pemusnahan anjing ini mungkin memang dirancang untuk mencegah wabah kelaparan di sana dalam beberapa bulan mendatang.
Sumber : Detik.com