TNews, BOLMONG — Embun masih menempel di rerumputan, sinar matahari pagi begitu sejuk, sontak saya bergegas karena hari itu tepat 17 Agustus Republik Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya.
Laju kendaraan saya pacu menuju Kabupaten Bolaang Mongondow guna mengejar waktu penaikan bendera sang merah putih di Ibu Kota Kabupaten, yakni di Lolak.
Sesampainya, lapangan Kantor Bupati yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu ramai dengan upacara dan bisa ditonton masyarakat luas, saat itu sangat berbeda. Kesunyian mencekam bak di tengah hutan belantara, tak ada keramaian disana.
Tepat 17 Agustus 1945, RI merebut kemerdekaan dari penjajah dan ditetapkan menjadi Hari Ulang Tahun (HUT) setiap tanggal 17, tonggak sejarah terpancang di bumi pertiwi melalui para pahlawan bangsa. Teriakan merdeka terdengar di pelosok negeri dari Sabang sampai Merauke meski di tengah pandemi corona yang sedang menyerang, bendera merah putih tetap berkibar di seluruh tiang tertinggi negeri ini. Saya, dan kita semua tentu patut berbangga atas kemerdekaan ini.
Memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini, perayaan HUT RI ke-75 Tahun tepatnya 17 Agustus 2020 di Kabupaten Bolaang Mongondow tetap mengikuti protokol kesehatan akibat pandemi Covid-19 yang mengguncang berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia dan Kabupaten Bolaang Mongondow pada umumnya.
Sebagian ASN bahkan melakukan upacara penaikan dan penurunan bendera di rumah masing-masing.
Seperti dirasakan Sri Jeniarti Tumundo, satu diantara ASN yang melaksanakan upacara dari rumahnya, ia terlihat begitu serius menigikuti detik-detik proklamasi walau terkesan lain karena melakukan hormat di depan televisi.
Lulusan IAIN Sultan Amai Gorontalo itu mengaku, sejak dirinya terangkat menjadi PNS pada tahun 2018 lalu sangat berbeda, dia selalu mengikuti upacara di halaman Kantor Bupati setiap hari kemerdekaan tiba.
“Tahun ini tidak ada undangan melaksanakan upacara, kita mendapat petunjuk mengikuti detik-detik proklamasi di rumah. Memang sangat berbeda,” kata Ibu satu anak yang saat ini bertugas sebagai tenaga pendidik di SMP Negeri 4 Lolayan.
Begitupun perayaan di tiap kecamatan, tetap merayakan kemerdekaan di 15 Kecamatan yang ada serta tetap mematuhi protap kesehatan.
Penyebaran virus yang diketahui berasal dari Wuhan China ini, membuat segala aktivitas terhambat, termasuk ekonomi hingga pembangunan di Kabupaten Bolaang Mongondow. Masyarakat kecil sendiri sangat merasakan dampak dari virus itu. Namun, kesigapan dari Pemkab Bolaang Mongondow dengan menyiapkan cadangan pangan bagi warga yang terdampak tentunya membuat mereka sedikit legah. Pasalnya, pemerintah sendiri menyiapkan bantuan beras dan sembako hingga Desember 2020 mendatang.
Harus diakui, perayaan HUT RI merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Bolaang Mongondow dan digelar sesederhana mungkin akibat pandemi covid.
Peringatan HUT proklamasi tetap dilaksanakan walau undangan harus dibatasi. Pemkab sendiri hanya mengundang para pejabat eselon II, instansi vertikal serta forkopimda untuk mengikuti upacara.
“Pelaksanaan HUT sukses. Namun kita tetap mematuhi sesuai protokol kesehatan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Renti Mokoginta, selaku ketua panitia HUT RI Pemkab Bolmong, Senin (17/08/2020) beberapa waktu lalu.
Sebelum pelaksanaan upacara, pemkab menyediakan tempat cuci tangan harus menggunakan masker serta tetap menjaga kebersihan. Dari Dinas Kesehatan menyiapkan tenaga medis untuk mengukur suhu tubuh setiap peserta upacara guna mematuhi protap kesehatan covid.
“Itu harus dipatuhi dan diikuti setiap peserta upacara,” ungkap Renti.
Menariknya, para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas mengibarkan sang merah putih hanya 8 orang dan tetap paski pada tahun 2019 lalu. Hal itu diambil Pemkab Bolaang Mongondow melalui Dinas Pemuda dan Olahraga sesuai Petunjuk teknis (Juknis) Pemerintah Pusat. Yang terbagi atas pengibar bertugas pagi 3 orang dan sore 3 orang, serta cadangan 2 orang terdiri dari putra 1 orang dan putri 1 orang.
Berdasarakan amatan, sejak saya bertugas meliput di Kabupaten Bolaang Mongondow sejak tahu 2017 lalu, perayaan HUT Kemerdekaan merupakan sejarah baru dan berbeda akibat masa pandemi bagi daerah yang bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1958 silam.
Perayaan HUT RI sendiri tak se-euforia seperti biasanya, bahkan pada tahun 2018 lalu, berbagai siswa-siswi di sejumlah Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Lolak mengisahkan kembali bagaimana kemudian perjuangan para pahlawan bangsa saat merebut kemerdekaan. Aksi-aksi para siswa tersebut sangat menyentuh dan membuat seluruh peserta upacara yang hadir merinding, termasuk saya sendiri ketika melihat betapa beratnya perjuangan para pahlawan kala itu.
Setiap tahun hingga 2019 sebelum pandemi covid menyerang, peringatan HUT paling bersejarah bangsa Indonesia itu sangat meriah, saat menyambut, berbagai lomba tradisional digelar pemkab selama 1 pekan sebelum puncaknya, yakni tanggal 17 Agustus.
Pada perayaan HUT RI ke-74 pada tahun 2019 lalu di Kabupaten Bolaang Mongondow misalnya. Sebelum pandemi covid, saat itu sangat meriah, rangkaian kegiatan kemerdekaan yang bertema ‘SDM Unggul Indonesia Maju’ Pemkab Bolaang Mongondow sangat sukses digelar.
Kegiatan dalam menyambut kemerdekaan diantaranya mulai dari lomba-lomba bertemakan HUT ke-74 RI selama sepekan, dikukuhkan paskibraka oleh Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow.
Setelah itu digelar Sidang Paripurna Istimewa DPRD Bolmong beragendakan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo, yang juga dihadiri Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow, Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, Sekretaris Daerah Tahlis Gallang, sejumlah asisten dan pejabat di lingkup pemkab.
Sore harinya, dilakukan pemindahan duplikat bendera merah putih untuk siap dikibarkan, berlanjut pada malamnya digelar pawai obor, yang dipimpin langsung Wabup Yanny Ronny Tuuk.
Pada puncaknya, digelarlah upacara bendera HUT ke-74 RI, berlangsung dengan khidmat dan sangat meriah, Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow bertindak sebagai inspektur upacara.
Tak ada hambatan dalam pelaksanaan upacara kala itu, dimulai tepat pukul 10.00 Wita, ditandai dengan bunyi sirine diiringi dentuman meriam yang mememecah keheningan peristiwa paling bersejarah, momen detik-detik proklamasi terkesan sangat sakral.
Ketua DPRD Welty Komaling bertindak sebagai pembaca naskah Proklamasi Kemerdekaan RI, ditutup dengan pembacaan doa.
Kegiatan puncak HUT ke-74 RI kala itu, berakhir dengan upacara penurunan bendera dipimpin Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, dan ditutup dengan resepsi kenegaraan di Rumah Dinas Bupati Bolmong di Lolak di malam harinya dengan sangat meriah.
Paskibraka Bolmong angkatan 2019 sendiri, sukses bertugas menaikkan dan menurunkan bendera yang menjadi tugas perdana mereka pasca dikukuhkan.
Namun, Tahun 2020 ini, pelaksanaan HUT sangat sederhana, tak ada rangkain kegiatan seperti lomba, resepsi kenegaraan dan lain sebagainya akibat pandemi Covi-19 sejak Januari lalu.
Meski ditengah pandemi Covid, Pemkab Bolaang Mongondow tetap sukses menggelar perayaan HUT kemerdekaan RI ke-75 dengan segala aktivitas yang dibatasi.
Perayaan HUT yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati di Lolak tersebut berlangsung khidmat, sedikitnya, 8 paskibraka sukses mengibarkan bendera. Rapat Paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI antara Pemkab dan DPRD juga tetap dilaksanakan. Namun harus mematuhi protap covid.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow kembali menjadi inspektur upacara di HUT RI ke-75, turut dihadiri Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, Sekda Tahlis Gallang, para Asisten, Kepala SKPD, Forkopimda, Ketua DPRD Welty Komaling dan ASN di lingkup Pemkab Bolmong.
Bupati Yasti mengatakan, kemerdekaan yang diperoleh dan dirasakan saat ini adalah buah dari perjuangan panjang para pendahulu yaitu pahlawan bangsa. Untuk itu kata dia, menjadi kewajiban kita seluruh bangsa khususnya masyarakat Bolmong agar senantiasa mengenang jasa-jasa para pendahulu dan pahlawan bangsa, sekaligus menjaga semangat juang dan sikap rela berkorban yang ditunjukan dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kita harus meningkatkan nilai-nilai emansipatoris atau semangat patriotisme dalam menangkal berbagai ancaman di era saat ini. Serta juga sebagai penerus bangsa untuk mengisi kemerdekaan dengan upaya-upaya konstruktif dan inovatif di segala bidang,” ungkap Bupati saat memberikan sambutan.
Dia mengaharapkan, pada HUT ke-75 kali ini dan di tahun-tahun yang akan datang, pertama covid bisa diatasi bersama agar supaya dalam memaknai kemerdekaan lebih khusyuk dan lebih gegap gempita.
“Dan tentunya kita wajib lebih bekerja keras mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi para Paskibraka yang sukses mengibarkan sang merah putih walau hanya 8 orang.
“Selamat kepada anak-anak paski yang sukses menjalankan tugas dengan baik mengibarkan bendera,” kata orang nomor satu di Pemkab Bolmong itu.
Selain melaksanakan upacara pengibaran bendera, pemkab menyerahkan bonus bagi atlet yang meraih medali pada Porprov beberapa waklu lalu. Selain itu, Bupati Yasti, Wabub Yanny, Ketua DPRD Welty Komaling, Sekda Tahlis Gallang, dan jajaran melakukan vidcon detik-detik proklamasi di D’Talaga Resto dengan penuh khidmat dan khusuk, suara sirine dan dentuman meriam tetap terdengar memecah keheningan walau hanya lewat layar televis. Selanjutnya, pemkab kembali melaksanakan upacara penurunan bendera di Halaman Kantor Bupati, yang dipimpin langsung Wabup Yanny Ronny Tuuk, kemudian kembali melakukan vidcon penurunan bendera di D’Talaga Resto Kotamobagu.
Penulis : Imran Asiaw