TNews, KULINER – Kopi kini jadi minuman paling populer di dunia. Tapi siapa sangka, kopi juga pernah dianggap racun, minuman setan dan minuman menyesatkan. Waduh!
Jauh sebelum dikonsumsi secara bebas, ternyata kopi punya kisah dan sejarah kelam di beberapa negara. Konsumsi kopi dilarang karena beberapa pimpinan masa lampau menilai kalau kopi minuman misterius.
Karena belum familiar, akhirnya beberapa negara dan kota melarang konsumsi kopi. Alasannya adalah karena minuman ini dikhawatirkan akan memberi dampak buruk.
Sejarah mencatat, kopi di masa lampau bahkan dianggap sebagai racun dan minuman yang menyesatkan. Padahal sebenarnya jika dikonsumsi secara tepat, kopi justru membawa manfaat bagi kesehatan.
Dilansir dari Mental Floss (12/10) berikut beberapa negara dan kota yang pernah melarang peredaran dan konsumsi kopi.
- Kota Mekah
Otoritas pemerintah kota Mekah pernah melarang peredaran kopi. Pada tahun 1511, kopi bahkan dianggap minuman haram karena gubernur yang menjabat pada masa itu menganggap kopi sebagai minuman yang berpotensi memunculkan perilaku radikal.
Kebiasaan minum kopi secara berkumpul juga disebut-sebut merupakan cara para oposisi melakukan pertemuan. Karena khawatir akan banyaknya masyarakatnya yang berkhianat, maka pimpinan kota Mekah melarang konsumsi kopi.
Kelompok Sufi pada masa itu juga mengandalkan kopi sebelum berdoa semalam suntuk saat proses pemakaman. Hal ini juga dianggap sebagai hal yang buruk. Padahal saat itu tujuan minum kopi adalah agar mata tetap terjaga semalaman.
- Italia
Kopi masuk ke Eropa pada kisaran abad ke-16. Saat itu beberapa pemuka agama melarang konsumsi kopi karena menganggap kopi sebagai minuman para setan. Hal ini pun dipercaya masyarakat yang kemudian menghindari dan memusnahkan kopi.
Tapi keadaan berubah ketika Paus Clement VIII mencicipi kopi dan menyatakan bahwa minuman tersebut lezat. Ia bahkan membuat pernyataan yang menyebutkan kopi sebagai minuman yang diberkati.
Mulai dari sini, kopi jadi sering dikonsumsi. Kedai-kedai kopi pun mulai banyak berdiri di Italia, bahkan kini kafe kopi terkenal dan populer di dunia justru berlokasi di Italia.
- Swedia
Masyarakat Swedia dilarang minun kopi pada tahun 1746-an. Kopi bahkan masuk dalam kategori minuman terlarang dan menduduki posisi setara dengan racun. Ya, saat itu kopi dianggap racun yang mematikan.
Di kerajaan, ada seorang ahli yang sengaja ditugaskan untuk mencicip makanan dan minuman sebelum dikonsumsi raja dan keluarganya. Orang ini bertugas memeriksa dan mengidentifikasi apakah dalam makanan dan minuman ini mengandung kopi.
Saking dianggap racun, pihak kerajaan menetapkan hukuman minum kopi bagi pencuri atau pembunuh yang tertangkap. Penjahat juga akan dicekoki kopi sebagai hukuman mati. Tapi cara ini tentu saja tidak efektif dan memakan waktu sangat lama karena kopi sama sekali tidak mengandung racun.
- Konstantinopel
Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa. Tapi saat tahta kekaisaran Utsmani sekitar tahun 1623, kopi jadi minuman yang dilarang keras. Bahkan ada aturan hukum yang sengaja dibuat khusus untuk kopi.
Orang yang nekat menikmati kopi maka akan mendapat hukum pukulan. Jika ketahuan lagi konsumsi kopi maka akan dihukum mati. Hukumannya pun tak tanggung-tanggung, pelaku akan dimasukkan dalam kantung kulit dan dilemparkan ke laut.
- Prussia
Prussia adalah kerajaan Bangsa Jerman, tahun 1777 Raja Frederick membuat pernyataan yang mengungungkap bir lebih unggul dibanding kopi. Ia mengeluarkan pernyataan ini karena pada masa itu kopi memiliki peminat yang jauh lebih besar.
Padahal kawasan Prussia merupakan produsen bir yang sekaligus menjadikan bir sebagai minuman khas daerah. Khawatir eksistensi bir akan tergusur kopi maka ia memerintahkan warganya untuk membuang kopi dan memperbanyak konsumsi bir.
Tapi lambat laun, seiring bergantinya sistem pemerintahan akhirnya kopi kembali diizinkan untuk dikonsumsi. Buktinya hingga kini kawasan Jerman tetap unggul soal produksi bir. Kopi dan bir sebenarnya memiliki penggemar masing-masing dan dua minuman ini juga punya karakter yang berbeda jauh.
Sumber: detik.com