TNews, KULINER – Perut kembung dan begah akan menyebabkan perasaan tidak nyaman. Beberapa jenis minuman ternyata bisa memicu perut kembung, sebaiknya batasi konsumsinya.
Perut kembung atau rasanya seperti penuh gas akan sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Gas yang ada di perut ini disebabkan oleh beberapa kandungan makanan yang memang memiliki efek memproduksi gas lebih banyak pada perut. Contohnya kacang-kacangan dan brokoli.
Tidak hanya makanan. Beberapa minuman juga dapat menyebabkan produksi gas berlebih pada perut.
Berikut ini 5 minuman yang harus dihindari untuk mencegah perutkembung menurut Livestrong (27/11):
- Minuman Soda
“Bukan jenis sodanya yang bermasalah, gelembung-gelembung kecil hasil karbonisasi bisa membuat perut menjadi kembung,” ungkap Sauceda, ahli kesehatan usus. Bukan lebih sehat, soda diet bahkan memberikan efek buruk yang lebih parah akibat kandungan pemanis buatan di dalamnya.
Kandungan alkohol pada gula, terutama pada pemanis buatan, mendorong air masuk ke usus dan membuat rasa bergas dan kembung yang lebih parah. Sauceda juga menambahkan alkohol pada gula juga memiliki efek pencahar.
- Alkohol
Sama halnya dengan soda. Efek alkohol juga dapat meningkatkan produksi gas berlebih dan memicu kembung. Alkohol bahkan dapat menambah tekanan pada perut. Gelembung-gelembung yang ada pada alkohol ternyata dapat memicu inflamasi pada usus. Hal ini akan memperparah kondisi perut yang bergas dan kembung.
Pada penelitian tahun 2017 dalam jurnal Alcohol Research: Current Reviews., mengatakan bahwa alkohol dapat merubah komposisi dan fungsi mikroba pada usus. Mikroba ini memiliki peran penting pada usus. Sauceda bahkan mengatakan bahwa beberapa orang yang sensitif terhadap bahan-bahan dalam alkohol akan terjadi efek yang lebih parah lagi pada perutnya.
- Susu
Produk olahan susu juga berefek buruk pada orang-orang yang intoleran terhadap laktosa atau alergi susu sapi. Faktanya, menurut U.S. National Library of Medicine, sekitar 65% populasi manusia intoleran terhadap laktosa. Susu menjadi sumber utama laktosa.
Tidak hanya intoleran sejak lahir. Semakin seseorang bertambah umur maka kemampuannya untuk mencerna laktosa akan berkurang. Maka lebih baik mengurangi konsumsi susu hewan atau menggantinya dengan susu yang terbuat dari protein nabati, seperti susu kedelai atau susu almond.
- Kopi
Kopi bukan penyebab iritasi gastrointestinal untuk semua orang. Namun beberapa orang mungkin saja sensitif terhadap kafein dan akan mengalami masalah pencernaan ketika mengonsumsinya.
“Beberapa orang sensitif terhadap kafein dan hasilnya mereka mungkin melihat beberapa masalah pencernaan seperti bergas atau buang air besar,” kata Sauceda.
Seperti yang dilaporkan Institute for Scientific Information on Coffee bulan Juni 2018 beberapa orang mengalami sensitif terhadap kafein bisa disebabkan karena faktor genetik atau keturunan.
- Minum dengan Sedotan
Sedotan dapat berperan sebagai pembuat gas. Saat minuman melalui sedotan akan ada pengaruh udara yang membuat minuman menjadi bergelembung dan menambah kadar gas dalam perut.
“Saat menghisap melalui sedotan udara akan ikut masuk dan berdiam di usus. Ini membuat perut terasa bergas dan kembung,” kata Sauceda.
Ia juga menambahkan bahwa menghisap minuman terlalu cepat dan menelan lebih banyak udara akan membuat perut lebih parah lagi.
Sumber: detik.com