TNews, WISATA – Pandemi virus Corona tidak membuat wisata Banyuwangi oleng. Bupati Abdullah Azwar Anaz membeberkan kuncinya.
“Kita (Banyuwangi) tidak bergantung pada turis asing. Jadi, kita tidak terlalu terdampak,” kata Anas saat ditemui dalam Road Trip Jakarta-Bali dengan menggunakan mobil Toyota Hybrid.
Anas tidak membuang waktu segera mengubah kemudi wisata saat pandemi. Festival di area publik dengan mengumpulkan massa yang menjadi andalan Banyuwangi sebelum wabah COVID-19 dipindahkan di teras hotel-hotel yang buka.
Nah, agar festival itu bisa menguntungkan, hotel-hotel di Banyuwangi mempromosikan staycation dengan gencar. Dengan menimbang pandemi, Banyuwangi hanya membuka hotel bintang tiga.
“Pertumbuhan wisata kami paling bagus. Kami tidak izinkan hotel bintang tiga ke bawah. Kami hanya izinkan bintang tiga ke atas. Kalau tidak dibentuk dari awal tidak akan terbentuk (konsep pariwisatanya),” ujar Anaz.
Selain itu, Banyuwangi menggenjot wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran). Dari cara itu, pariwisata Banyuwangi menunjukkan laju yang menjanjikan. Salah satu indikatornya, okupansi hotel naik menjadi 75-80 persen.
Selain staycation dan MICE, Banyuwangi juga memilih mengedepankan wisata alam. Anas menilai wisata alam Banyuwangi memperluas ruang gerak wisatawan dan menghindari penumpukan di satu tempat.
Tak semua wisata alam dibuka secara penuh. Destinasi wisata Banyuwangi memberikan sistem buka tutup. Dengan ini, fasilitas alam bisa dibenahi sedikit demi sedikit sebelum dibuka secara keseluruhan.
“Harapannya kita kolaborasi antara media, pelaku usaha, pendapatan terpengaruh. Karena pariwisata paling cepat bangkit,” kata dia.
Sumber: detik.com