Warung Makan Ini Berikan 150 Porsi Makanan Gratis Tiap Hari

0
224

TNews, KULINER – Di saat pandemi corona banyak warung makan tutup. Tetapi warung makan ini justru tiap hari gratiskan 150 porsi makanan buat pengunjung.

Nyaris setahun pandemi corona berlangsung dan banyak restoran legendaris, kafe hingga warung makan di dunia tutup permanen. Karena sepi pengunjung dan kehabisan modal.

Kisah menarik justru datang dari ‘Roemah Makan Rakjat’ yang berada di Jalan Kusuma Bangsa, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Rumah makan ini memang sudah empat bulan terakhir ini membuka layanan makan gratis bagi siapa saja yang membutuhkan. Buka setiap hari tetapi selepas jam makan siang, langsung habis.

Kristina Maya, pengelola rumah makan ini, menyebut, rumah makan yang dirintis oleh ibu-ibu di Kelurahan Panjang Wetan ini, memang ditujuka untuk kaum dhuafa, warga terdampak Corona maupun banjir.

“Sudah empat bulan rumah rakyat ini berjalan. Warung makan ini ada dari kepedulian kita semua di tengah pendemi corona, dan banjir yang kerap terjadi di Kota Pekalongan,” kata Maya saat ditemui detikcom, Rabu (03/02).

“Alhamdulillah, semakin banyak donasi yang membuat porsi kami setiap harinya bertambah,” tambahnya.

Dalam sehari, warung ini menyedikan rata-rata 150 porsi makanan. Namun, untuk beberapa hari ini, mereka bahkan membuat 450 porsi makanan.

“Rata-rata per hari habis 150 porsi. Dan terakhir tadi kita naikan menjadi tiga kali lipatnya. Alhamdulillah karena banyak orang yang mampu menitipkan ke kita untuk kita kelola,” jelasnya.

Namun, biasnaya warung makanya akan tutup pada siang hari, usai jam makan siang, karena habis.

“Biasanya, siang sudah habis,” katanya.

Syaratnya cukup mudah. Pertama harus menggunakan masker. Kedua, mencuci piring dan gelas sendiri, setelah selesai makan.

Ely Kurniasih (39), salah s tu warga Panjang Wetan, pada detikcom mengatakan, dirinya sudah hampir tiga bulan ini, makan siang bersama keluarganya di warungmakan gratis ini.

“Syaratnya pakai masker, dan cuci pirang setelah makan,” kata Ely.

Iapun mengakui sejak pendemi Corona dan kerap banjir karena air rob maupun akibat hujan, penghasilan suaminya yang merupakan buruh di pasar, tidak menentu.

“Dengan adanya ini, sangat bermanfaat bagi kami warga yang kurang mampu,” katanya.

Tidak hanya Ely, Zamroni (45) juga memanfaatkan rumah makan gratis ini. Bedanya, Zamroni baru sebulan ini datang ke rumah makan ini.

“Saya baru sebulan ini. Dapat kabar dari teman. Alhamdulillah, sangat membantu,” kata Zamroni yang setiap harinya sebagai pedagang di Pasar tiban.

Penghasilannya diakui sangat minim. Apalagi Pasar tiban, di beberapa tempat dilarang, saat pendemi Corona seperti saat ini, karena mendatangkan banyak kerumunan.

“Jauh berkurang penghasilannya. Kalaupun ada pasar tjban, tidak lama hujan, jadi tidak bisa maksimal mencari nafkah,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Maya, warung makan gratis miliknya setiap hari buka mulai pukul 09.00, walaupun hari libur. Sementara menu yang disajikan merupakan menu rumahan yang populer dimakan sehari-hari.

“Tidak ada liburnya. Kita buka terus. Alhamdulillah banyak yang ikut berperan dalam memberikan donasinya,” kata Maya.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.