TNews, OLAHRAGA – LeBron James mendapat banyak dukungan, terkait adu argumennya dengan Zlatan Ibrahimovic. Ramai-ramai bintang NBA lainnya menyerang striker AC Milan itu. Adu argumen terjadi antara James dan Ibrahimovic, terkait sikap seorang atlet terhadap urusan politik. Pesepakbola Swedia itu yang awalnya mengatakan, bahwa olahragawan sebaiknya tidak membicarakan urusan lain seperti politik.
James, bintang LA Lakers yang kerap bersuara soal diskriminasi dan ketidakadilan, menentangnya. Menurutnya, sebagai bintang, ia takkan bersikap biasa-biasa saja melihat sesuatu yang salah. James juga menyindir Ibrahimovic, yang sempat merasa menjadi korban diskriminasi di Swedia. Masalah rasial itu sendiri yang kini sedang diperangi James, dan banyak atlet lainnya.
Perang argumen kemudian terjadi, saat Ibrahimovic berkilah. Ia menilai, masalah rasial bukanlah masalah politik. Pesepakbola 39 tahun itu juga menilai, seorang atlet sebaiknya ‘tetap diam’ bicara soal politik karena dianggap tidak layak. Komentar terakhir Ibrahimovic itu memicu reaksi dari bintang-bintang NBA lainnya. Enes Kanter, pemain New York Knicks, mencibir pesepakbola asal Swedia itu sosok yang arogan dan tak punya simpati.
“Bukan, apa yang memecah belah kemanusiaan adalah kediktatoran dan otoritarian. Ketika atlet bersuara, itu bukan untuk bersenang-senang atau mencari perhatian. Itu untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah,” cuit Enes Kanter di Twitter-nya, @EnesKanter. “Ketika anda arogan dan tidak punya simpati, dan hanya memedulikan diri sendiri, anda bisa bilang ke orang-orang agar jangan menentang ketidakadilan,” kecam pebasket berdarah Turki-AS itu.
Secara terpisah, Kanter juga mencibir Ibrahimovic yang dianggap keliru melihat permasalahan. Pebasket yang kerap mengkritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan itu menilai, para atlet sedianya sedang melawan kediktatoran yang merajalela saat ini, khususnya di AS. “Seseorang harus memberi tahu Ibrahimovic, bahwa ada perbedaan antara opini politik dan menentang penganiayaan, penindasan, dan menyerukan para diktator,” kata Kanter.
“Black Lives Matter bukanlah pernyataan politik. Kami berbicara menentang penindasan. Di Amerika Serikat, kami menyebutnya kebebasan berekspresi,” jelasnya, seperti dilansir Marca. Kecaman lebih keras dilontarkan mantan pebasket Baron Davis. Ia meminta Ibrahimovic jangan lagi datang ke Los Angeles, setelah sempat membela LA Galaxy beberapa tahun lalu.
“Zlatan menjauhlah dari LA. Galaxy payah. Kamu benar-benar bodoh. Lihatlah pandangan Zohan yang dicuri itu, dan berikan kembali pada Sandler,” kecamnya, dengan memberikan pesan dari film You Don’t Mess with the Zohan.
Sumber : detik.com