TNews, POLITIK – Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulut, Billy Lombok menegaskan, 6 eks ketua DPC asal Sulut yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara (Sumut) sudah diganti tanggal 4 Maret.
Sehingga kehadiran mereka di acara KLB partai Demokrat dianggap tidak mereprentasi suara DPC asal. “Legal standingnya tidak ada, hanya kepengurusan yang sah dan terdaftar yang memiliki hak penerbitan surat keputusan,” tukas Billy Lombok yang juga pimpinan DPRD Sulut dari Fraksi partai Demokrat ini.
Eks 6 ketua DPC yang ditelusuri oleh DPD dan DPP Demokrat ke KLB yakni Tomohon, Sangihe, Sitaro, Bolsel, Boltim dan Bolmut. Billy Lombok justru mempertanyakan kehadiran mereka di KLB versi Moeldoko tersebut. Karena menurutnya, mereka bukan lagi pengurus apalagi memegang jabatan ketua DPC. “Mereka itu sudah dipecat, jadi saya tidak tau kehadiran mereka di sana kapasitasnya apa,” tanya Billy Lombok. Oleh karena itu, kata Lombok, tidak ada satupun ketua DPC asal Sulut yang hadir di KLB Sumut tersebut.
Tak hanya itu, Wakil Ketua DPRD Sulut menambahkan, hasil investigasi terhadap seluruh jajaran di tingkat DPC terungkap ada pihak yang mengimingi bergabung dengan kelompok kontra terhadap kepemimpinan AHY. Menurut dia, itu menandakan keterwakilan unsur DPC saat pelaksanaan KLB diragukan. “Sekarang katanya ada yang sedang bergerilya untuk membujuk para ketua ketua DPC sah. Kenapa harus bergerilya karena syaratnya harus peserta yang sah,” tukasnya.
Meski begitu dia berharap agar pemerintah dapat menengahi dinamika yang ada di partainya. “Harapan tentunya agar pemerintah memberi sikap yang adil. Undang-undang menjamin bahwa tiap partai politik sesuai dengan hasil kongresnya. Partai Demokrat sudah melaksanakan kongres ke V, disahkan oleh SK Menkumham dengan kepesertaan yang berjenjang,” kunci wakil rakyat daerah pemilihan Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara ini.
Tim Totabuan News