TNews, Bunta – Masyarakat Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah yang tergabung dalam Gerakan Cerdas Advokasi Rakyat(GCAR) mengelar aksi terkait kehadiran perusahaan Pertambangan Nikel dibawa bendera PT Koninis Fajar Mineral (KFM) yang sedang melakukan aktivitas di desa Tuntung dan 4 desa lainya yakni Desa Nanganangaon,Pongian,Koninis dan Desa Gonohop.
“Puluhan massa Aksi GCAR bergerak dari Desa Pongian sekitar pukul 09.00 wita untuk melakukan aksi di depan kantor desa Pongian, namun di sesalkan tidak ada kepala desa yang hendak ditemui para massa aksi.”Aksipun berlanjut di simpang tiga Pusat kota Bunta kemudian berlanjut ke kantor Camat Bunta,Senin 15/3.
Dalam aksinya itu sejumlah korlap bergantian menyampaikan orasinya.”Dimana pokok permasalahan seperti masalah pembebasan lahan yang mereka anggap sangat merugikan dimana harga lahan masyarakat hanya di hargai dengan 3000 per meter.Hal ini tidak masuk akal sama sekali ,kemudian persoalan tumpang tindih lahan, ungkap Koodinator lapangan saat itu.
Kemudian terkait Praktek mafia tanah ada oknum oknum salah menggunakan wewenang dalam pembebasan lahan,itu kami tahu semua dan masih banyak persoalan yang terjadi saat ini. Masa aksi mengancam akan melakukan aksi jika tututan mereka tidak di indahkan maka dalam waktu 7 hari kami akan kembali melakukan aksi besar,jika tuntutan kami tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah kecamatan tegas Korlap Didi Mangantjo.
Sementara itu masa Aksi ditemui langsung oleh Sekcam Dasril Latama, dimana menurut sekcam dirinya mewakili camat yang saat ini pak camat sedang berada di Kota Luwuk.”Iya saya akan sampaikan tututan massa aksi kepada pimpinan,singkatnya. Aksipun mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan TNI, dimana aksi saat itu berjalan aman dan lancar.
Dalles Lantapon
