TNews, BOLMONG —Pembanguan Bandar Udara (Bandara) Loloda Mokoagow di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) saat ini terus digenjot.
Bahkan, pemerintah sendiri menargetkan Bandara yang berada di Ibukota, yakni di Kecamatan Lolak tersebut beroperasi tahun 2023 mendatang.
Dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sugih Arto Banteng, realisasi fisik pembangunan bandara tahun 2020 ini sudah mencapai 15 persen dengan anggaran yang terealiasi sudah hampir Rp 55 miliar. Dengan anggaran keseluruhan kata dia, sesuai rencana awal adalah Rp 400 miliar lebih.
“Jadi rencana awal itu itu Rp 400 miliar, namun karena fluktuasi harga yang naik sehingga membengkak menjadi Rp 500-an miliar,” ungkapnya, Senin (15/03/2021).
Dengan demikian kata dia, di tahun 2020 terealisasi sebesar Rp 55 miliar, kemudian tahun 2021 ada lelang sebesar Rp 48 miliar.
“Dari total 48 miliar itu kita belum tahu, apakah kena refocusing anggaran atau tidak,” tuturnya.
Pada tahun 2022 nanti kata Banteng, akan ketambahan dana lewat dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 192 miliar. Hal itu, sesuai usulan dengan tembusan Menteri Perhubungan, Menteri PPN/Bappenas, Menteri Keuangan tentang penyampaian usulan kegiatan Kemenhub melalui pembiayaan SBSN tahun.
“Semua kegiatan dalam hal ini, perkeretaapian, perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Kalau perhubungan udara untuk Bolaang Mongondow, adalah pembangunan bandar udara,” jelasnya.
Sugih menyebut hingga saat ini realisasi pengerjaan fisiknya mencapai angka sekitar 10 persen sampai 15 persen.
“Hasil rapat koordinasi, provinsi meminta PT Saka Graha, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), untuk landasan pacunya tak perlu sesuai target yaitu 2,2 km, provinsi mengusulkan 1,6 km pesawat sudah terbang. Jadi targetnya tahun 2023 sudah selesai dan bisa beroperasi,” ujarnya.
Imran Asiaw