TNews, POLITIK – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief menuding ada indikasi pemalsuan dokumen para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang yang melibatkan notaris. Ia menilai saat ini seluruh penyelenggara KLB tersebut tengah alami ketakutan imbas dugaan pemalsuan tersebut. “Kini seluruh penyelenggara KLB abal-abal alami ketakutan yang luar biasa karena terindikasi adanya pemalsuan dokumen peserta kongres yang melibatkan notaris. Menkumham juga manusia,” kata Andi dalam pernyataannya di akun Twitter pribadinya @Andiarief__, Rabu (24/3).
‘Meski Pak Moeldoko bagian penting dari negara, tetapi dia bukan negara. Negara punya sistem hukum. Kini seluruh penyelenggara KLB abal-abal alami ketakutan yang luar biasa karena terindikasi adanya pemalsuan dokumen peserta kongres yang melibatkan notaris. Menkumham juga manusia.’
Andi menegaskan bahwa negara Indonesia memiliki sistem hukum sendiri yang diatur dalam perundang-undangan. Di sisi lain, ia menyatakan Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko juga bukan negara meski memiliki jabatan penting di dalam negara. “Meski Pak Moeldoko bagian penting dari negara, tetapi dia bukan negara. Negara punya sistem hukum,” kata dia. Hasil KLB Demokrat Deli Serdang menjadi momentum munculnya dualisme kepengurusan Partai Demokrat.
Forum KLB menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinyatakan demisioner. Akan tetapi, DPP Demokrat kubu AHY menyatakan KLB di Deli Serdang ilegal dan inkonstitusional karena dijalankan tak sesuai dengan peraturan dan AD/ART Demokrat.
Sumber : cnnindonesia.com