TNews, SEJARAH – Rekam jejak perjalanan Bung Karno (BK) ada di Kebun Kopi Karanganyar, Nglegok. Sebuah kamar tempatnya beristirahat, saat ini bisa diintip para pelancong lengkap dengan beberapa benda milik Presiden RI pertama ini. Kamar berukuran 4×4 meter ini terletak di dalam Roemah Lodji De Karanganjar Koffieplantage. Sebuah kebun kopi yang terletak di Desa Modangan. Tepatnya di ketinggian sekitar 800 mdpl lereng Gunung Kelud. Kamar BK berada di sisi kiri depan, setelah memasuki pintu utama rumah. Dengan cat berwarna krem, tampak lukisan acrylic Bung Karno dipajang tepat menghadap pintu. Lukisan yang tampak hidup ini merupakan karya Satriyoko atau Seger. Seorang pelukis Blitar yang tinggal di Bali. Lukisan itu dibuat tahun 2011 lalu, saat memperingati 110 tahun kelahiran Bung Karno.
Kemudian terdapat sebuah dipan kayu berukuran 2×2 meter dengan kasur yang tertutup bed cover merah putih, menambah terasa magis atmosfer kamar, meski hanya melihat dari luar ruangan. Sebuah sofa dan meja antik ada di sisi barat tempat tidur, dilengkapi sebuah patung setengah badan BK berwarna keperakan. Sementara di atas tempat tidur, lambang Garuda Pancasila terpatri di dinding kamar. Dari jauh terlihat semacam tongkat atau senjata. Di sebelah kanannya, topi berwarna krem berbentuk vintage, identik dengan topi yang jamak dipakai para bangsawan di zaman kolonial Belanda.
“Oh itu keris dan topi milik BK dari Istana Gebang. Topi itu kerap dipakai BK kalau berkeliling di Blitar,” kata Dirut Kebun Kopi Karanganyar, Wima Brahmantya, Senin (29/3/2021). Semua barang yang ada di dalam kamar itu, kata dia, didapat keluarganya dari Hotel Indonesia Jakarta. Saat itu pihak hotel melelang beberapa barang dari kamar 806, kamar khusus untuk Bung Karno. Saat Wima membuka kebunnya sebagai destinasi wisata tahun 2016, sang paman memberitahu jika mereka punya beberapa barang BK yang tersimpan rapi di gudang. Informasi ini ditambah dari sang bapak, jika kakeknya dulu bercerita bahwa Bung Karno pernah berkunjung ke kebun kopi milik keluarga ini.
“Embah saya dulu kadernya PNI. Terus saya dapat informasi dari Pak Bambang Mardiono, penjaga Istana Gebang, kalau sekitar tahun 1957-1959 Bung Karno pernah kesini,” ungkapnya. Wima sengaja mensetting kamar itu sebagai destinasi wisata sejarah di Blitar. Karena kharisma Bung Karno, mampu menjadi magnet bagi seluruh masyarakat Indonesia. Apalagi sebelumnya, Wima mengaku pernah bermimpi bertemu Bung Karno. “Iya.. sebelum kebun kopi ini dibuka untuk lokasi wisata, saya pernah tidur di kamar itu. Saya mimpi melihat pawai penyambutan Bung Karno. Ribuan warga berdiri di tepi jalan. Bung Karno tampak menunggang kuda hitam lalu mendekati saya. Diselipkan bendera merah putih kecil di lengan kanan saya, lalu saya terbangun,” tuturnya.
Sumber : detik.com