TNews, Kukar – Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor industri ekstraktif mungkin masih memimpin dalam hal jumlahnya dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Namun, di balik angka-angka yang tampak bersinar bagi industri ekstraktif, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Objek dan Sarana Kepariwisataan Dispar Kukar, Muhammad Ridha Fatrianta, percaya bahwa sektor pariwisata memiliki potensi yang cerah yang perlu ditemukan.
Walaupun kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD Kukar belum mencapai puncaknya, Ridha meyakini bahwa potensinya luar biasa. Dispar Kukar saat ini mengelola sekitar lima objek wisata yang mencakup Pulau Kumala, Kolam Pemancingan, Pantai Tanah Merah, dan Planetarium.
Menurut Ridha, Pantai Tanah Merah tetap menjadi salah satu objek wisata yang memberikan kontribusi paling signifikan terhadap PAD Kukar.
“Jadi, sektor pariwisata juga turut andil dalam meningkatkan PAD kita di Kukar, meskipun kita masih perlu berbenah,” ujar Ridha baru-baru ini.
Selain objek wisata yang dikelola secara langsung oleh Dispar, Ridha juga mengungkapkan bahwa objek wisata yang dikelola oleh sektor swasta juga turut berperan dalam menggenjot PAD Kukar.
Namun, PAD dari objek wisata yang dikelola oleh swasta saat ini masih masuk ke kas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kukar.
Dalam upayanya untuk mengangkat kontribusi sektor pariwisata, Ridha menekankan komitmen Dispar untuk terus melakukan pembenahan dan renovasi pada sejumlah tempat wisata.
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2023, sejumlah objek wisata akan menjalani perbaikan fasilitas yang memadai.
“Ke depan, kita juga akan berupaya memfasilitasi beberapa pengelola wisata yang dikelola oleh sektor swasta untuk membuat aplikasi pembayaran parkir, sehingga pendapatan bisa langsung mengalir ke kas daerah,” pungkas Ridha, sambil menunjukkan semangatnya untuk menggali potensi terpendam sektor pariwisata Kukar. (Adv/Diskominfo Kukar)
