Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Oknum Kades di Banggai Berurusan dengan Polisi

0
239
Gambar : Kantor Desa Dwipakarya yang berada di Kecamatan Simpang raya.

TNews, BANGGAI – Diduga lakukan pelecehan seksual tehadap salah satu aparat desanya, oknum kades di Kecamatan Simpang Raya akhirnya berurusan dengan pihak kepolisian.

Oknum kades dilaporkan korban dan suaminya ke Mapolsek Bunta Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu setelah korban mengungkap dugaan pelecehan yang ia alami saat berada di rumah oknum kades.

Dari keterangan sumber terpercaya media ini menerangkan bahwa kronologis kejadian itu, terjadi di rumah oknum kades. Berawal korban itu dipanggil oleh oknum kades ke rumahnya.

Setelah korban ke rumah kades korban disuruh mengambil blender di dapur saat korban berada di dapur korban tidak mengetahui tempat barang yang dimaksud.

Maka korban kembali menanyakan ke oknum Kades. “Saya tidak tahu tempatnya, namun alangkah kagetnya oknum kades itu sudah berdiri di samping korban dan saat korban menoleh pipi korban sudah kena cium oknum kades ini,” jelas sumber.

Mendapatkan perlakuan seperti ini, korban sangat kaget dan langsung pulang ke rumahnya dan melaporkan kejadian pelecehan kepada suaminya dengan nada ketakutan, tambah sumber lagi.

Lanjut sumber tak berselang lama oknum kades itu, mendatangi rumah korban dan meminta maaf atas kejadian itu.

“Saya tidak sengaja kata oknum kades kepada korban dan suaminya. Dan atas kejadian itu korban dan suaminya kini merasa canggung untuk bertemu warga sebab rasa trauma dan malu masih menghantui kejadian tersebut,” ujarnya.

Kejadian ini pun sampai ke telinga ketua BPD dan sejumlah tokoh masyarakat Desa Dwipakarya. Kemudian kejadian itu dilaporkan ke pihak Polsek sebulan yang lalu, kata sumber. Namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda perkembangan kasus dugaan pelecehan tersebut.

“Dengan kejadian itu, kami bersama BPD tokoh masyarakat dan masyarakat melakukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Kades Dwipakarya yang kami anggap diduga bersikap bejat terhadap aparatnya sendiri,” katanya.

Saat ini menurut sumber, kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian Polsek Bunta, ini ada laporan polisinya pak, itu kita lapor dari bulan Oktober, namun belum ada titik terang dari kasus ini, dan anehnya seharusnya pelaku ditahan kalau ini sudah tingkat penyidikan tapi hari ini pelakunya masih berada di luar, ada apa tanya sumber.

Sementara suami Korban, saat dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut dan kasus ini telah dilaporkan. Ia berharap kasus ini bisa ditindaklanjuti dengan cepat sebab ini dugaan pelecehan istri Saya. Kami juga akan menindaklanjuti kasus ini sampai pemerintah daerah yakni Bupati Banggai.

Jadi kejadian ini baru kali ini terjadi dan atas kejadian ini Saya minta keadilan. Saya berharap kepada BPD dan tokoh masyarakat untuk membantu mengawal kasus ini. Saya berharap pihak penegak hukum secapatnya proses agar tidak berlarut-larut.

Sumber katakan, “Kehadiran kami di sini untuk menyampaikan kepada BPD untuk melaporkan persoalan tersebut ke Bupati. Nah ini juga sudah dilakukan penyelidikan bahkan sudah naik ke penyidikan pihak berwajib, kan artinya bahwa ini kejadian benar terjadi. Dan pelaporannya sudah satu bulan lalu. Bahkan korban besok ada panggilan lagi dari penyidik. Tapi kami tidak mencampuri proses itu, akan tetapi oknum kades ini diduga telah berbuat cabul, maka kami masyarakat tidak berkenan lagi dipimpin kades seperti ini,” tegas sumber.

Sementara salah satu tokoh masyarakat juga menambahkan bahwa setelah kejadian, dirinya dan istrinya saat itu mau beli tali namun pas lewat di depan rumah pak kades, Saya dipanggil pak kades, Saya pun menghampiri pak kades, di situ terjadilah pembicaraan dimana pak kades sampaikan ke Saya terkait isu tentang dirinya yang berbuat cabul atau mencium istri orang.

“Memang kata kades saat itu benar Saya cium korban tapi tidak sengaja, itu pengakuan kades ke Saya kutip tokoh masyarakat itu,” katanya.

Dengan kejadian ini, kami meminta proses hukum yang seadil-adilnya biarlah proses hukum yang kita tunggu siapa yang benar dan siapa yang salah.

“Sebab oknum kades ini selalu menyatakan dialah yang benar. Kasian korban dan keluarga selalu dicibiri orang atas kejadian ini. Kemudian ke pemerintah daerah kami meminta untuk dilakukan pemberentian oknum kades ini,” tegas sumber.

Terpisah Kepala desa Dwipakarya saat dikonfirmasi media ini, membenarkan bahwa saat ini dirinya sedang disoal terkait tuduhan bahwa dirinya mencium aparatnya di rumahnya sendiri. Dan saat ini sedang diproses hukum di Polsek Bunta.

“Iya Saya siap jalani proses hukum nanti kita lihat siapa yang salah dan siapa yang benar nanti. Kita serahkan saja ke proses hukum, kita hormati bersama. Saya juga berharap kepada masyarakat agar tetap tenang,” singkatnya.*

Reporter : Dales

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.