Viral Video Karyawati Ngaku Diperkosa Sekuriti di Kantor, Polisi Turun Tangan

0
29284

TNews, HUKRIM – Video karyawati inisial AA (19) mengaku diperkosa oleh seorang sekuriti di satu kantor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Korban meminta polisi segera mengungkap kasus ini karena telah dilaporkan sejak 4 bulan lalu. Dalam video yang viral itu, wanita AA mengaku jadi korban pemerkosaan oleh sekuriti insial R. AA kemudian berkeluh kesah karena dia tak mengetahui perkembangan kasus yang dia laporkan.

“Saya sudah melakukan pelaporan ke polisi dan ini buktinya (memperlihatkan bukti laporan polisi). Kenapa saya buat video ini karena saya mau ada kejelasan dari kasus saya, karena hasil visum pun tidak pernah diberikan atau diperlihatkan penyidik,” ujar AA dalam rekaman video yang viral, Kamis (25/3/2021). Masih dalam video viral tersebut, AA meminta kepolisian segera mengusut kasus ini dengan menangkap pelaku yang menurut AA sampai saat ini masih berkeliaran.

“Mengenai (maksud pembuatan) video ini, saya mohon polisi menyelesaikan kasus ini agar pelaku yang sampai sekarang masih berkeliaran bisa ditangkap secepatnya, terima kasih,” jelas AA. AA sendiri telah membenarkan bahwa pengakuan dirinya di video viral tersebut memang benar adanya. Dia pun kembali memperlihatkan laporan polisi miliknya dengan nomor: B/2120/XI/RES 1.4/2020 /Reskrim. “Iya Kak, benar (pengakuan dalam video viral itu benar),” jelas AA saat dimintai konfirmasi lebih lanjut.

Dihubungi terpisah, polisi menanggapi video yang viral tersebut. Status kasus yang dilaporkan AA disebut sudah naik ke tahap penyidikan. “Laporannya sudah ditindaklanjuti dan sudah tahap penyidikan,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khairul saat dimintai konfirmasi. “Selanjutnya penyidik akan rampungkan berkas perkara dan limpahkan ke JPU (jaksa penuntut umum),” sambung Kompol Agus.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.