Djemris Memanfaatkan Program JKN dalam Pengobatan Batu Empedunya

0
37
Djemris T Hukubun (51) saat menunjukkan Aplikasi Mobile JKN

TNews, Biak – Keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti terus memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat setelah terdaftar peserta JKN. Sejak diluncurkan pada tahun 2014 hingga saat ini, program ini telah membawah banyak perubahan terkait kemudahan akses layanan kesehatan. Begitulah yang telah dirasakan Djemris T Hukubun (51).

Djemris berbagi pengalamannya yang sudah sering memanfaatkan program ini untuk memeriksakan diri di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) karena dirinya memiliki riwayat olelitiasis atau cholelithiasis atau yang biasa dikenal dengan penyakit batu empedu.

“Sekitar awal tahun 2020, saya sering merasakan nyeri yang tajam diperut. Saya merasa sangat tidak nyaman dan kesakitan, saya kira magh kambuh namun sakitnya tidak seperti biasanya akhirnya saya memutuskan untuk memeriksa di FKTP. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata harus diperiksa lebih lanjut dan akhirnya mendapatkan rujukan ke rumah sakit,” awal cerita Djemris saat ditemui, Rabu (30/08).

Djemris yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu sekolah di Kabupaten Biak Numfor ini tercengang ketika mengetahui hasil pemeriksaannya, ia harus menerima bahwa ia menderita penyakit batu empedu.

Batu empedu atau cholelithiasis adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras yang dapat terbentuk pada kantung empedu. Sementara itu, kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut, tepat di bawah hati. Kantung empedu menampung cairan pencernaan yang disebut empedu yang dilepaskan ke usus kecil.

“Syukurnya karena batu empedunya belum terlalu parah, dokter hanya memberikan obat. Namun tetap harus di kontrol, jika dengan obat batu empedunya tidak keluar, maka harus dilakukan operasi. Saya cukup lega mendengar penjelasan dokter saat itu. Selama saya berobat pelayanan yang saya dapatkan sangat baik, petugasnya ramah dan dokternya juga menjelaskan dengan detail, rasanya puas,” kata Djemris.

Selain itu, ia yang harus rutin berobat penasaran terkait antrean online yang ada pada Aplikasi Mobile JKN. Ia berterima kasih kepada petugas akhirnya ia bisa mengetahui fitur antrean online dan fitur-fitur lainya yang lebih mempermudah.

“Saya juga selalu disarankan menggunakan antrean online ketika berobat, tadi saya dibantu untuk registrasi Aplikasi Mobile JKN dan langsung mencoba untuk mendaftar antrean online. Kebetulan besok saya mau berobat di rumah sakit dan sudah ada rujukan, ternyata mudah dan tidak perlu buru-buru ke rumah sakit nantinya,” kagumnya.

Caranya mudah, peserta JKN dipastikan sudah mengunduh dan registrasi Aplikasi Mobile JKN pada handphone masing-masing. Kemudian, masuk ke menu Pendaftaran Pelayanan (antrean). Peserta dapat memilih antrean di FKTP atau pun di rumah sakit. Jika membutuhkan antrean di FKTP, peserta dapat memilih poli yang dituju dan kemudian mengisikan keluhan yang dirasakan pasien.

Apabila antrean di rumah sakit, peserta dipastikan memiliki surat rujukan. Pendaftaran melalui aplikasi dibuka 24 jam sebelum jam buka operasional dan ditutup satu jam sebelum jam tutup operasional.

Setelah antrean diambil, aplikasi akan memunculkan nomor antrean yang didapatkan oleh peserta. Tak hanya itu, aplikasi juga akan menunjukkan nomor antrean yang sedang berjalan dan perkiraan waktu jam pelayanan yang akan didapatkan peserta. Inilah yang disebut Djemris sangat memudahkan dan membuat berobat menjadi efisien. Ia tinggal datang mendekati antrean dan perkiraan jam layanan yang tertera di aplikasi. Tak perlu lagi repot mengantre sejak pagi.

“Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari program ini, jadi saya mengajak semua masyarakat untuk segera mendaftar menjadi peserta JKN, dan memastikan status kepesertaan selalu aktif. Karena kita tidak tau sakit kapan datangnya,” tandasnya

Reporter : Vhie/Rilis 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.