Anjloknya Harga Kopra Dipengaruhi Pasar Global

0
469
Ilustrasi

Ilustrasi

Totabuanews.com, Bolmong – Terkait dengan Anjloknya harga salah satu komoditi andalan Sulawesi Utara (Sulut) khususnya Bolaang Mongondow (Bolmong) yaitu Kopra di pasaran hingga sekitar Rp 3000, membuat sejumlah petani menjerit.

Menurut petani, harga tersebut tidak tidak mampu menutup biaya oprasional yang dikeluarkan mereka untuk merawat, memanen hingga mengelolahnya menjadi kopra. “Sebaiknya harga kopra berada di kesaran Rp 4500 hingga Rp 5000 perkilonya,” kata Samin.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bolmong, Ir George E G Tanor mengatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak provinsi.

“Kami harus mengadakan kroscek atau koordinasi dengan provinsi, termasuk pabrikan atau pemasok,” kata Tanor.

Menurut Tanor, anjloknya harga kopra ini, dipengaruhi banya hal termasuk situasi global.

“Ini juga dipengaruhi pasar global, termasuk kebijakan serta konsumsi perusahaan pengelolah kopra,” jelas Tanor.

Pihaknya untuk saat ini sedang mengkaji agar kedepannya di wilayah Bolmong dapat dibangun gudang untuk menampung hasil pertanian termasuk kopra.

“Kedepan bakal akan ada penampungan untuk stok komoditi petani, namun masih sedang dikaji,” akunya.

Tanor juga menyarankan agar para petani dapat membuat satu asosiasi sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi mereka.

“Sebakinya juga saya sarankan agar para petani kopra dapat membentuk suatu asosiasi,” saran Tanor.(gito)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.