PNS di Modayag Bersatu Segera Dikurangi

0
350

ribuan PNS menghadiri sumpah PNSTOTABUANEWS.COM, Tutuyan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) akan mengurangi jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Dua Kecamatan yakni Modayag dan Modayag Barat.

 Hal ini dikatakan langsung Kepala BKDD Boltim, MR Alung kepada kepada sejumlah wartawan belum lama ini. Pihaknya mengungkapkan, banyak PNS memilih pindah dan bertugas di wilayah kecamatan Modayag dan Modayag Barat. Sehingga menimbulkan ketidakmerataan di setiap kecamatan.

 “Kami sementara melakukan upaya pemerataan dan rasionalisasi penempatan PNS. Sudah ada sejumlah PNS ditarik dari sana (Modayag) dan kini ditempatkan di satuan kerja yang ada disini (Tutuyan),” ungkap Alung.

 Lanjut lelaki yang baru selesai mengikuti Diklat PIM III ini juga, data PNS sebelum dilakukan penarikan pegawai yang bertugas di kantor kecamatan Modayag 32 dan kecamatan Modayag Barat 22 orang. Namuan untuk kantor kecamatan Kotabunan hanya 15 orang, Nuangan 18 orang dan Tutuyan 18 orang. “Jumlah tersebut tidak termasuk tenaga honerer daerah dan relawan,” terangnya.

Alung juga menambahkan dalam penarikan PNS tersebut, Tak hanya Pegawai Kantor Camat yang ditarik tetapi tenaga guru juga ikut disesuaikan. Hal ini dilakukan bersama dinas pendidikan dalam rangka melakukan pemerataan tenaga guru yang selama ini banyak terpusat diwilayah kecamatan Modayag bersatu. “Pemerataan juga kami lakukan terhadap tenaga guru, perpindahan ini juga perlu diantisipasi intansi terkait jangan menimbulkan masalah,” jelasnya.

Alung mengakui banyaknya PNS pindah ke kecamatan Modayag untuk ijin belajar di Kotamobagu sehingga mereka minta ditempatkan sementara di Modayag agar lebih dekat. “Setiap saat kita pantau terus. Selesai ijin belajar mereka kita tarik lagi ke sini,” tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Boltim Sehan Landjar telah memerintahkan pihak BKDD untuk melakukan penyelarasan dan pemerataan guru yang dinilainya terlalu banyak terkonsentrasi di Modayag. Sehingga beberapa wilayah seperti kecamatan Nuangan kekurangan guru “Terlalu banyak guru di Modayag dan Modayag Barat, lakukan penyelarasan, menolak langsung diberhentikan,” tegas Sehan.

Dia mengakui sebagian besar adalah PNS berasal dari Kotamobagu yang ingin bertugas dekat kampung halamannya agar bisa pulang setiap harinya. Diungkapkannya, ada sekolah yang memiliki guru banyak dibanding kebutuhan dan jumlah siswanya. “Menjadi PNS itu pilihan bukan pelarian, jangan jadi PNS kalau hanya dijadikan pelarian,” katanya. (mnm/kon)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.