Dipanggil Bawaslu, OPPO Sebut Sangat Tendensius

0
381

TNews, BOLTIM – Pemanggilan mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Oskar Manoppo oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) berbuntut panjang. Pasalnya, Oskar Manoppo yang merupakan birokrat dan digadang-gadang akan maju sebagai bakal calon bupati Boltim ini, menilai ada keberpihakan atas pemanggilannya ke kantor Bawaslu Boltim.

Dirinya menyesalkan, ada beberapa nama ASN yang terang-terangan akan maju sebagai bakal calon bupati boltim dan sudah mendaftar di beberapa partai namun tidak dipanggil oleh Bawaslu Boltim. “Pemanggilan ini kan sudah tendensius, karena yang lima lainnya dianggap santai saja, karena lainnya sudah memaparkan visi dan misi di partai namun cuek,” ujar Oskar Manoppo kepada wartawan.

Kata dia, foto yang beredar di media social, yang menyebut dirinya hadir di kegiatan rakernas merupakan opini masyarakat yang terbentuk. Ia datang bermaksud hanya memenuhi undangan ketua DPC PDIP Boltim Medy Lensun. “Saya hadir disitu bukan sebagai anggota rakernas. Urusan saya mengunjungi anak di pesantren, kemudian ketua DPC menelpon dan memanggil untuk bertemu. Foto yang beredar itu hanya ketika kita sedang minum kopi sama-sama, jadi bukan sebagai peserta rakernas, karena saya ASN,” beber Oskar Manoppo.

Ia pun menegaskan, pertemuan dengan ketua DPC merupakan pertemuan biasa karena ada hal yang disampaikan ketua langsung kepada dirinya, bukan membahas soal rakernas. “Saya tidak masuk di ranah partai, karena saya bukan anggota partai, saya hanya memenuhi undangan ketua disaat istirahat sekitar 5-10 menit, kemudian saya pulang,” tegas mantan pelaksana tugas Sekretaris Daerah Boltim ini.

Saat ditanya wartawan soal kesiapan dirinya maju sebagai bakal calon bupati 2020, Oskar pun membenarkan bahwa dirinya sudah yakin akan maju di pemilihan bupati mendatang. “Tetap akan maju, cepat atau lambat saya akan maju, mundur atau tidak tetap akan mundur jika tiba saatnya saya akan mundur dari ASN,” tegas Oskar Manoppo.

Terpisah, Koordinator divisi hukum, penindakan, pelanggaran dan penyelesaian sengketa Bawaslu Boltim, Hariyanto saat dikonfirmasi wartawan, mengatakan, Bawaslu secara kelembagaan memanggil Oskar untuk dimintai keterangan terkait, dengan hasil pengamatan dan temuan Bawaslu.

Menurutnya tidak wajar seorang aparatur sipil negara (ASN) menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh partai politik . “Artinya wajar tidak seorang ASN hadir di agenda partai, tentunya Bawaslu akan meminta klarifikasi, dalam rangka apa mengikuti atau menghadiri kegiatan tersebut,” ujar Hariyanto.

Kata dia, Bawaslu Boltim sudah menakar ini dan tetap mengedepankan keadilan dalam rangka menegakkan sebuah aturan, karena Bawaslu harus berlaku adil, tidak ada keberpihakkan. “Tindakan mereka itu kita nilai, dan Bawaslu tidak ada kepentingan dan tidak ada yang perintahkan Bawaslu dalam hal penegakkan pemilu,” tegas Hariyanto.

Terkait hal ini pun Bawaslu tegas dan akan selalu mengingatkan kepada ASN, bahwasanya tidak menutup kemungkinan ASN lainnya bila sudah melakukan hal yang berlebihan akan ditindak lanjuti. “Meski memiliki hak untuk memilih dan dipilih akan tetap dipanggil dan dimintai klarifikasi,” tegas pimpinan Bawaslu Hariyanto.

 

Sumber : beritamanado.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.