Perang Saudara Dimulai

0
776
Konni Balamba

konni 2DOKTRIN hingga propaganda mulai ditebar para kandidat yang mengincar kursi 01 maupun 02 (baca: Bupati dan Wakil Bupati) di Pilkada serentak tahun ini. Tak sadar mereka, atau mungkin juga pura-pura tak tahu, bahwa doktrin itu sudah membahayakan rakyat sendiri.

Sungguh kejam! Karena diduga terjadi pembiaran terhadap dampak-dampak dari doktrin politik yang telah ditanamkan dalam khasanah pikir rakyat. Sebut saja salah satu dampaknya, di mana rakyat yang berbeda dukungan berpotensi saling berseteru. Awalnya memang hanya dimulai saling menjagokan jagoan masing-masing, kemudian saling ledek (baku terek, red) bahkan sampai berbuah ancaman.

Tak peduli meskipun masih ada hubungan saudara, namun kalau berbeda dukungan, perang urat syarat bahkan sampai perang benaran bisa saja terjadi.

Itu pengalaman yang terjadi di tengah masyarakat di di Pilkada-Pilkada sebelumnya. Malah, ada seorang ayah yang konon mengusir anak kandungnya sendiri dari rumah, karena beda pilihan kandidat. Sehingga ‘Perang Saudara’ pun tak terelakkan.

Tentu saja, Perang Saudara di sini tak identik dengan aksi saling bunuh atau saling baku tembak antar sesama warga negara, seperti terjadi di China pada tahun 1927, ataupun Perang Saudara Amerika Serikat tahun 1861, serta perang saudara di Spanyol tahun 1936.

Tapi sakit setelah perang saudara yang hanya gara-gara kepentingan politik oknum-oknum tertentu, sulit sulit hilang dalam sekejap. Butuh waktu untuk meneduhkannya.

Ironisnya lagi, kita hanya Rakyat biasa yang menjadi penentu nasib mereka, malah terkesan seperti diadu domba. Mereka yang saling hujat antar sesama mereka, dan akhirnya rakyat justru saling serang antar sesama rakyat.

Sehingga harapan kepada kita sesama rakyat, untuk bisa menghindari Perang Saudara, hanya karena keegoisan mereka saling rebut kekuasaan. Jangan mudah dibodohi.

Di sisi lain, Rakyat diyakini banyak pihak sudah masuk dalam kategori pemilih cerdas. Mereka tampaknya tak mudah lagi dibodohi oleh manuver dan intrik-intrik politik yang membahayakan kerukunan bermasayrakat.

Sebab berbeda pendapat dalam Politik wajar, silahkan pilih calon pemimpin daerah sesuai pilihan kita masing-masing, yang kita anggap bisa membawa daerah ke arah yang lebih baik, pemimpin yang CERDAS dan SERIUS membangun daerah. Jangan pilih pemimpin yang hanya ter-SENYUM melihat rakyatnya sengsara. Namun tali silaturahmi antara sesama jangan diputus hanya karena berbeda pilihan.

Jangan biarkan oknum-oknum yang mencoba mencari keuntungan dari konflik politik, Serta jangan ada lagi Perang Saudara di Pilkada tahun ini.

Penulis: Konni Balamba

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.