Festival Mongulipat Motcil Simbol Perdamaian dan Rasa Syukur

0
71

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Kelurahan Motoboi Kecil (Motcil), Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu melaksanakan tradisi perjamuan dan syukuran, yang biasa dilakukan seminggu setelah perayaan Idul Fitri, yang lebih dikenal dengan Hari Raya Ketupat, dan kemudian dijadikan Festival Mongulipat perdana (Kolipot bo Katupat), Jumat (22/06/2018).

Pantauan TOTABUAN.NEWS, sepanjang jalan yang ada di kelurahan Motcil, berjejeran menu makanan, sebagai perjamuan bagi yang datang.

“Iya, ini swadaya. Setiap orang memasak, terserah masak apa dan kemudian akan disuguhkan kepada yang datang,” kata Jauriah Syukur, warga RT 5, yang turut menyambut para pendatang, dari arah jalan 19 Desember.

Menurutnya, perayaan hari raya ketupat ini adalah puncak untuk bersilahturahmi setelah sebulan melakukan ibadah puasa.

“Senang, ini puncak untuk saling maaf memaafkan sekalin bentuk rasa syukur telah berhasil melakukan ibadah puasa,” singkatnya.

Terpisah, Lurah Motobai Kecil, Suryono Daun mengatakan, perayaan ini baru kali pertama dibuat di Motcil.

“Syukur alhamdulilah, masyarakat begitu antusias untuk ikut terlibat dalam perayaan ini. Dan ini, adalah tradisi yang baik, sebagai bentuk uforia setelah melakukan ibadah puasa,” jelasnya.

Dirinya berharap, tradisi ini bisa terus berkelanjutan, dan bisa meningkatkan persaudaraan, tak hanya warga Motcil, dan umat muslim, melaikan bagi seluruh warga Kotamobagu.

“Insyaallah ini bernilai kebaikan, dan dapat memberi berkah dan perdamaian. Semoga ini bisa terus berlanjut di setiap tahunnya,” pungkasnya.

Peliput: Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.