TNews, KOTAMOBAGU – Terletak di desa Kopandakan 1, Kecamatan Kotamobagu Selatan, masjid Al-Huda, menyimpan daya tarik tersendiri. Bangunan kokoh yang terlihat asri, dan didominasi warna hijau ini telah mengalami renovasi.
Meski terletak di samping lapangan desa, tak begitu banyak yang tahu, jika masjid yang dibangun pada tahun 1925 dan diresmikan 1928 oleh Sangadi (Kepala Desa), Losik Lobud ini, merupakan masjid tertua di Kotamobagu.
Sebelum direnovasi pada tahun 2004, masjid yang hanya berukuran 10×15 ini menyempan cerita tersendiri. Sebuah sumur pompa dari kuningan menjadi alat untuk produksi air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar terutama untuk berwudlu. “Dulunya di Kotamobagu sudah banyak surau, sehingga Sangadi Lobud berupaya agar bisa mendirikan masjid,” kata Sumitro Tegela, Penggiat Budaya, kepada TNews, Selasa, (12/11/2019).
Menurutnya, berbagai tradisi bertumbuh kembang di masjid ini. “Sebuah anak tangga menuju loteng masjid, dulunya untuk muadzin mengumandangkan adzan, selain itu budaya pelayanan tinggal,” jelasnya.
Pada bulan Ramadhan, para imam akan menghuni masjid ini selama sebulan penuh. “Jadi mereka akan diantarkan makanan dan segala kebutuhan. di masjid ini juga ada tradisi hadra dan sholawat, molebe atau seluruh masyarakat mengantar tiap dusun mengantar buka puasa dan mengantar sahur,” pungkasnya.
Neno Karlina
