Replika Komalig Kopandakan I Jadi Station Riset Budaya

0
360
Contoh tombak dan perisai yang sering jadi properti pada Tuitan, atau Tari Perang Suku Mongondow.
Contoh tombak dan perisai yang sering jadi properti pada Tuitan, atau Tari Perang Suku Mongondow.

TNews, KOTAMOBAGU – Usai diresmikan Walikota Kotamobagu, Tatong Bara, (18/11/2019) kemarin, replika Komalig, atau kerajaan suku Mongondow, yang berlokasi di Desa Kopandakan I, Kecamatan Kotamobagu Selatan, direncanakan jadi stasiun riset budaya.

Berbeda dengan replika Komalig lainnya, replika ini mengkomparasikan peninggalan budaya yang selama ini terbagi dari cerita, fakta, dan data.

Di dalam replika ini, terdapat gambar berbagai benda peninggalan sejarah suku Mongondow, yang tersebar di beberapa museum berbagai negara termasuk, Belanda dan Swiss.

Tak hanya itu, benda tanda peradaban suku yang tersisa berhasil dikumpulkan dan disimpan di Komalig ini.

Sebuah alat perangkap ikan bernama Pole, misalnya. Jadi bukti bagaimana peradaban kehidupan suku Mongondow tempo dulu.

Selain itu, anda juga bisa melihat Tandoi, Kodapa, Digu dan berbagai benda yang berusaha dibuat kembali. Lebih jauh, di replika Komalig ini, terdapat berbagai peralatan perang, dan music suku Mongondow.

Rencananya, replika Komalig ini, akan diserahkan ke pemerintah desa, untuk kemudian dikelolah dewan adat untuk menjadi pusat budaya, station riset bagi para budayawan konservasi. “Jadi dewan adat bisa melakukan kegiatannya di sini, dan bisa jadi sumber riset dan tempat berkumpul bagi para relawan konservasi budaya Mingondow,” singkat Sumitro Tegela, pemerhati budaya yang memprakarsai terbangunnya replika Komalig ini.

Neno Karlina 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.