5 Panelis Hadiri FGD KPU Minut dan Pers Liputan Minut

0
57

TNews, Minut – Hasil akhir pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bupati dan wakil bupati di kabupaten Minahasa Utara (Minut) telah disahkan dengan ditandai proses pelantikan Joune Ganda dan Kevin Wiliam Lotulung (JG-KWl) sebagai bupati dan wakil bupati, ternyata bukan merupakan akhir dari kerja dengan rangkaian tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Minut dalam melaksanakan tahapan pilkada.
Hal ini terkait dengan beberapa kegiatan evaluasi yang sementara dilakukan KPU Minut, seperti yang diungkapkan ketua KPU Minut Hendra Lumanauw, SH, MH didampingi Komisioner KPU Minut Dikson Lahope selaku Ketua Bidang Data dan Logistik, ketika membuka secara resmi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait Logistik dan Peran Media Massa dalam Pilkada Tahun 2020 di Grand Kawanua Convention Center, Kamis (11/03/2021) yang diikuti insan pers peliputan Minut.


KPU menggandeng 5 panelis terkait kegiatan ini yakni ketua Bawaslu Minut Simon Awuy, SH, MH, ketua PWI Sulut Drs.Voucke Lontaan, Ketua AJI Sulut Lynvia Gunde, Ketua IJTI Sulut Amanda Komaling dan Pemerhati Madia di Sulut Raymond “Keks” Mudami.
Lumanauw dalam sambutannya mengatakan KPU Minut menyaring semua informasi yang diberitakan termasuk informasi dan laporan masyarakat sebagai evaluasi usai pelaksanaan tahapan pilkada.
“KPU Minut saat ini berhasil melaksanakan seluruh tahapan Pilkada 2020, bahkan capaian tingkat partisipasi melampaui target dengan lebih dari 80 pèrsen adalah tertinggi pada saat ini. Dan keberhasilan ini juga berkat kerja tim sukses masing-masing calon juga merupakan peranan pers sebagai Pilar ke Empat. Untuk tahapan pengadaan dan pendistribusian logistik Pilkada juga tidak bermasalah sebab dilaksanakan sesuai dengan aturan,” papar Pals sapaan akrab pers kepada Lumanauw.
Komisioner Dikson Lahope menambahkan, peranan wartawan juga memberi andil ketika mengawasi pelaksanaan Pilkada melalui pemberitaan sebagai informasi kepada masyarakat, termasuk pengawasan terhadap logistik.


“Jika ada kejanggalan untuk pendistribusian logistik, semata-mata terjadi akibat human error. Sebab juga ada Bawaslu yang ikut mengawasi logistik dari pengadaan hingga kemudian disitribusikan hingga ke tangan wajib pilih,” kata Lahope.
Ketua Bawaslu Minut Simon Awuy dalam materinya mengangkat soal pengawasan logistik dan peraturan pilkada. Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan pun dalam materi menjelaskan soal kode etik jurnalis dalam setiap pemberitaan dan undang-undang pers serta juga menyangkut keterlibatan pers menjadi tim sukses pasangan calon.


Diskusi yang dimodertori salah satu wartawan senior Gracey Wakari, kemudian memberikan kesempatan kepada lima panelis untuk memberikan pencerahan bagi peserta, diantaranya Ketua AJI Sulut Lynvia Gunde dalam materinya menyampaikan soal karya jurnalistik sesuai peran dan fungsi pers sebelum disampaikan kepada publik dimana semuanya harus sesuai proses, apalagi akan dimuat lewat media sosial. Kemudian wartawan senior Sulut, Reymoond ‘Kex’ Mudami dalam materinya mengangkat soal peran pilkada di Bumi Klabat. Rencananya, kajian yang dirangkum terhadap peran adat dan budaya di bumi Klabat ini akan dibuatkan buku sebab memiliki keunikan yang mampu menjadikan le khawatiran terjadap.pluralisme di Minut yang berpotensi konflik ternyata tidak .

Kemudian Ketua IJTI Sulut Amanda Komaling yang tiba belakangan, memberikan penceraham seputar tugas-tugas jurnalistik yang rawan dalam pelaporan ke kepolisian ketika terjadi komplain sebab wartawan itu sendiri tidak melaksanakan 11 butir kode etik pers.(PCV)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.