5 Poin Kesepakatan Tokoh Agama Minut Untuk Tangkal Radikalisme

0
83

TNews, MINUT – Negara kita Indonesia adalah sebuah negara besar yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di negeri. Dengan kondisi geografis yang begitu luas, maka tak heran jika Indonesia memiliki beragam suku dan budaya. Kekayaan Indonesia tidak hanya dari sumber daya alam yang melimpah ruah, namun kekayaan budaya yang begitu majemuk menjadi salah satu pemersatu bangsa di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini menjadi kekuatan masyarakat untuk menangkal terorisme dan radikalisme.

Seperti yang dibahas dalam Bakudapa Tokoh Agama dalam Rangka Tangkal Radikalisme di Minut yang digelar Rukun Torang Samua Basudara Desa Matungkas belum lama ini.

Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Minut H Ir Baidlowi Ibnu Hajar, pendiri dan penasehat Rukun Torang samua Basudara Pdt Parmenas Mangonto STh dan Founder Gerakan Rumah Perbedaan Agustinus Kalengkongan.Dalam materinya Ketua MUI Minut H Ir Baidlowi Ibnu Hajar dengan tegas menyatakan perang terhadap aksi-aksi intoleran, fanatik, eksklusif yang adalah ciri ciri radikalisme.

“Hal-hal tersebut sangat berdampak buruk terhadap ideologi bangsa, sudah banyak orang yang masuk dalam jaringan tersebut karena diberikan doktrin yang salah dan akhirnya nekat melakukan tindakan yang melanggar hukum seperti bom bunuh diri,” ujar Baidlowi.

Sementara itu, pendiri dan penasehat Rukun Torang Samua Basudara Desa Matungkas Pdt Parmenas Mangonto STh menjelaskan, Rukun Torang Samua Basudara dibangun dengan kasih sebagai pengikat kerukunan umat manusia.

Parmenas menjelaskan arti logo Rukun Torang Samua Basudara yaitu kingkar emas artinya kemurniaan, latar putih artinya ketulusan, tulisan hitam artinya tidak melihat perbedaan, tulisan merah adalah semangat persaudaraan, tulisan ungu adalag lingkungan yang damai serta gambar tangan berarti menyambut orang lain dalam kasih.

“Arti keseluruhan logo Rukun TSB adalah membangan hubungan persaudaran dalam kemurniaan dan ketulusan, tanpa melihat perbedaan RAS. Untuk dapat menerima setiap kekurangan dan kelebihan orang lain, serta tetap saling mengasihi agar tercipta lingkungan cinta damai,” jelas Parmenas.Pada akhir dialog, dilaksanakan pembacaan deklarasi dukungan dan komitmen masyarakat dalam menangkal radikalisme di Kabupaten Minahasa Utara;

  1. Kami masyarakat Minahasa Utara, mengecam keras setiap aksi teror, ujaran kebencian, tindakan intoleran, dan penyebaran paham-paham radikal yang membunuh martabat kemanusiaan, memicu keresahan dan kecurigaan di tengah masyarakat.
  1. Kami masyarakat Minahasa Utara akan bersatupadu melawan ujaran kebencian, tindakan intoleransi, serta paham radikalisme dan terorisme yang sedang menjangkiti generasi muda.
  1. Kami masyarakat Minahasa Utara meminta para pemimpin publik, pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan partai, pimpinan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat agar selalu setia menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup berbangsa dan bermasyarakat serta tidak mengeluarkan kebijakan ataupun pernyataan yang dapat memecah-belah masyarakat.
  1. Kami masyarakat Minahasa Utara akan terlibat aktif dalam mewujudkan proses demokrasi Indonesia yang sesuai nilai-nilai Pancasila, yakni Pilkada yang bersih dan damai, tanpa adanya politik uang dan politik kebencian karena perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Golongan serta akan bahu-membahu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  1. Kami masyarakat Minahasa Utara akan menjaga untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan provokasi, baik di media sosial maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan ini dihadiri pengurus dan anggota Rukun Torang Samua Basudara, perwakilan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), perwakilan pemuda katolik, GMIM dan pemuda muslim.

 

Sumber BeritaManado

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.