Rizya Ganda Davega Hadiri Parade Kebaya Nusantara Goes to UNESCO

0
117
Rizya Ganda Davega fito bersama istri gubernur Sulut Rita Dondokambey Tamuntuan serta Para perempuan yang mengenakan Kebaya. ( Foto Ist)

Davega : Kebaya adalah budaya nasional, untuk itu saya mengajak kaum perempuan di Minahasa Utara untul mencintai dan tidak sungkan mengenakan Kebaya, yang merupakan warisan budaya bangsa Indonesia

TNews, Minut Sulawesi Utara – Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Rizya Ganda Davega yang tak lain adalah istri bupati Minut Joune JE Ganda, Rabu (02/11/2022), menghadiri Parade Kebaya Nusantara Goes to UNESCO yang adalah rangkaian pergelaran Festival Bunaken Tahun 2022, yang digelar di Malalayang Beach Walk (MBW) Manado.


Rizya mengatakan bahwa Kebaya, bukan hanya sekedar pakaian wanita di tanah air, namun secara universal adalah pencerminan jati diri perempuan bangsa Indonesia.
“Kebaya adalah budaya nasional, untuk itu saya mengajak kaum perempuan di Minahasa Utara untul mencintai dan tidak sungkan mengenakan Kebaya, yang merupakan warisan budaya bangsa Indonesia,” tutur Rizya yang juga ketua Tim Penggerak PKK Minut ini.


Sebelumnya, Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan Dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan maupun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, lewat antusiasme yang dapat terlihat dalam mendukung, berkolaborasi dan berpartisipasi pada gelaran Parade Kebaya Nusantara.. “Kegiatan ini tentunya menjadi bentuk satu tekad kita semua dalam melestarikan budaya Indonesia dengan mencintai kebaya nasional. Sudah menjadi kewajiban bagi kita semua sebagai bangsa Indonesia untuk mencintai, menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki, termasuk melestarikan kebaya sebagai salah satu kekayaan budaya Nusantara,” kata Rita yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulut.
Selanjutnya Rita mengungkapkan, upaya-upaya menumbuhkembangkan dan memajukan kebaya, dapat dilihat dari banyaknya kegiatan strategis yang dilaksanakan pasca pandemi Covid-19, yang dikemas dalam berbagai inovasi, layaknya Parade Kebaya Nusantara 13 Agustus 2022 silam di Sarinah Jakarta Pusat.
“Kala itu sudah dikampanyeka terkait penetapan Hari Kebaya Nasional dan pengajuan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO, menyusul 12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang sudah diakui sebelumnya. Selain itu, dalam Parade Kebaya yang diinisiasi Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Solo pada 2 Oktober 2022 yang lalu, Beliau menaruh harapan agar kami yang hadir, istri-istri Kepala Daerah dan istri-istri TNI/Polri, untuk bisa menginspirasi kaum perempuan, kaum wanita, terlebih generasi muda Indonesia untuk semakin cinta, bangga dan lebih sering mengenakan kebaya,” jelas First Lady Sulut ini.


Turut hadir, Ketua Tim Nasional Kebaya Goes to UNESCO Lana Kuncoro Togas, Sekretaris TP-PKK Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua Panitia Festival Bunaken Tahun 2022 Adriana Dondokambey, para Ketua TP-PKK dan Ketua Dekranasda kabupaten/kota se-Sulut. (Penyunting Tim Redaksi/Advetorial)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.