Klaster Indogrosir Sleman Contoh Kasus Corona di Pusat Perbelanjaan, Masih Ada yang Nekat Pumpun?

0
669

TNews, NASIONAL – Penyebaran virus covid-19 diprediksi akan memuncak di bulan Mei ini. Bahkan, diprediksi juga virus yang cukup berbahaya itu akan menyerang pusat-pusat perbelanjaan.

Ini sudah terbukti denga adanya Klaster penularan COVID-19 dari pusat perbelanjaan Indogrosir Sleman. Ada puluhan orang dinyatakan positif corona dalam pekan ini.

Direktur Pusat Kedokteran Tropis UGM yang juga menjabat sebagai Anggota Gugus Tugas Penanganan Covid19 DIY dr Riris Andono Ahmad membenarkan telah terjadi penularan hingga generasi ketiga (G3) pada klaster Indogrosir.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kasus 79 merupakan karyawan Indogrosir pertama yang diketahui sebagai pasien positif Covid-19 di DIY.

Berdasarkan hasil tracing, hingga 13 Mei 2020 telah ditemukan 25 orang dari klaster Indogrosir, baik itu karyawan atau yang terkait dengan Indogrosir dinyatakan positif Covid-19.

Satu di antara 25 kasus tersebut, yakni kasus 174 merupakan anak laki-laki usia 7 tahun warga Gunungkidul yang juga anak dari karyawan Indogrosir.

“Ya betul (G3),” ucapnya singkat, Rabu (13/5/2020).

Selain itu, Riris menjelaskan bahwa kondisi yang terjadi saat ini bukanlah indikasi peningkatan penularan kasus Covid-19 di DIY.

Peningkatan kasus terjadi karena adanya klaster kasus.

“Tapi secara umum laju penularan di DIY relatif masih sama,” ungkapnya.

Riris menambahkan, klaster Indogrosir menunjuk bahwa penularan sudah terjadi secara meluas.

Pada kasus-kasus tersebut perlu ada transisi strategi dari kontak tracing ke screening masal atau menggunakan kombinasi strategi tersebut. “Perlu peningkatan kapasitas diagnosis dan tata laksana kasus, yaitu fasilitas karantina dan isolasi non-medis, mengingat cukup banyak kasus yang tidak bergejala atau bergejala ringan saja,” pungkasnya.

Diketahui, klaster indogrosir Sleman menjadi contoh kasus corona di pusat perbelanjaan.

Sementara untuk Sulawesi Utara, pasien positif corona terus meningkat. Sejak Rabu (13/05) kemarin ada ketambahan 8 kasus baru, sehingga membuat angka pasien corona di sulut menjadi 82 kasus.

Sementara itu Koordinator lapangan tim satgas covid-19 Kotamobagu Refly Mokoginta menegaskan kepada semua masyarakat Kotamobagu, agar menghindari pusat-pusat keramaian, terutama pusat perbelanjaan. “Ya kalau mau belanja patuhi protap kesehatan, gunakan masker dan jaga jarak,” ujarnya.

Ia pun meminta juga kepada warga, agar tak perlu berbelanja keperluan lebaran ke luar daerah. “Terutama ke Manado. Manado itu sudah masuk zona merah. Karena kami mendapat info banyak warga yang nekat ‘pumpun’ ke manado, padahal itu sangat beresiko untuk kesehatan mereka,” tutupnya.

 

Konni Balamba

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.