TNews, Minut Sulawesi Utara – Pelaksanaan pemilihan hukum tua (Pilhut) di kabupaten Minahasa Utara, menurut salah tokoh cendekiawan muda yang dimiliki kabupaten Minahasa Utara (Minut) Dr. Edwin Wantah, SPd, MPd, Selasa (15/03/2023), harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Minut pada tahun 2023 tanpa ada penundaan.
Edwin berpendapat, selain hasil Pilhut memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik di desa, pelaksanaan Pilhut juga, sekaligus secara nyata memberikan kepastian berdemokrasi terhadap masyarakat.
Edmin, menyebutkan Pilhut untuk tahap ke dua sebaiknya tidak mengalami penundaan, sehingga momentum yang ada ini, tidak dimanfaatkan oleh kekuatan partai tertentu. ”Pelaksanaan Pemilu 2024 secara logis bukan menjadi alasan sehingga Pihut ditunda. Sebab, penyelenggara Pemilu saja baik KPU maupun Bawaslu di Minut sedang dan akan melaksanakan seleksi komisioner. Sehingga menurut saya tidaklah tepat ketika Pemilu dijadikan alasan penundaan Pilhut apalagi terinformasi telah ada penataan anggaran pelaksanaan Pilhut dalam APBD Minut 2023,” jelas Edwin.
Selanjutnya Dosen Universitas Manado (Unima) di Tondano ini menyebutkan, dampak lain dari terselenggaranya Pilhut adalah memberikan ruang kerja yang sesuai bagi ASN yang saat ini menduduki jabatan pelaksana tugas memimpin di desa sebagai Penjabat Hukum Tua yang dapat disebutkan, bukanlah menjadi Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai ASN. Bahkan sudah dapat dipastikan terjadinya kekosongan fungsi baik di Kecamatan maupun di dinas-dinas yang ada, ketika ASN yang seharusnya bertugas sesuai dengan Tupoksinya, kemudian harus rangkap jabatan sebagai Hukum Tua.
“Saya menilai ketika desa masih dipimpin oleh seorang penjabat hukum tua yang merupakan ASN, selain terjadi kekosongan fungsi pada instansi asal ASN ini, juga memunculkan kerawanan terhadap demokrasi yang dimainkan oleh kekuatan politik tertentu yang mempengaruhi kinerja penjabat Hukum Tua dalam menghadapi agenda-agenda politik baik Pemilu maupun Pilkada nanti,” tegas doktor asal desa LIlang ini. (Penuis Meiyer Tanod)
